Salah seorang warga Dororejo Suharni (66) mengatakan, banjir ini terjadi pada Rabu (16/1/2019) sore kemarin. Tetapi saat ini masih belum surut.
"Kalau dibandingkan tadi malam, kondisinya sudah semakin surut. Kalau tadi malam itu, air masuk ke dalam rumah, tapi hari ini hanya tinggal di halaman rumah saja," ungkapnya, Kamis (17/1/2019).
Salah seorang warga nampak membersihkan rumah akibat genangan banjir. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)[/caption]
Beberapa warga yang rumahnya terendam banjir saat ini juga sudah mulai membersihkan air yang masuk ke dalam rumah. Bahkan, sebagian lumpur yang masuk juga nampak dikeluarkan.
"Banjirnya itu memang bercampur dengan lumpur. Tapi ini sudah mulai saya bersihkan," imbuhnya.Sementara itu, Suwarni yang juga warga desa setempat mengaku kesal dengan kondisi yang setiap tahunnya dialami. Dirinya berharap, pemerintah dapat menanggulangi banjir yang setiap tahun terjadi."Kalau air tinggi, ya terpaksa mengungsi ke rumah anak saya. Untungnya air tidak terlalu tinggi, jadi saya tetap tinggal di rumah ini," katanya.Semua perabot rumah tangga milik Suwarni juga diamankan ke tempat yang lebih tinggi agar tidak terendam air. Mengingat, genangan air di rumahnya sampai saat ini masih terjadi.
Murianews, Pati - Banjir bandang yang terjadi di Sungai Luwang dan meluap hingga ke jalan Tayu-Dukuhseti, sampai saat ini sudah mengalami penyusutan. Hanya, sebagian rumah warga yang berada di Desa Dororejo, Kecamatan Tayu yang letaknya di dekat sungai masih tergenang air.
Salah seorang warga Dororejo Suharni (66) mengatakan, banjir ini terjadi pada Rabu (16/1/2019) sore kemarin. Tetapi saat ini masih belum surut.
"Kalau dibandingkan tadi malam, kondisinya sudah semakin surut. Kalau tadi malam itu, air masuk ke dalam rumah, tapi hari ini hanya tinggal di halaman rumah saja," ungkapnya, Kamis (17/1/2019).
[caption id="attachment_155413" align="alignnone" width="665"]
Salah seorang warga nampak membersihkan rumah akibat genangan banjir. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)[/caption]
Beberapa warga yang rumahnya terendam banjir saat ini juga sudah mulai membersihkan air yang masuk ke dalam rumah. Bahkan, sebagian lumpur yang masuk juga nampak dikeluarkan.
"Banjirnya itu memang bercampur dengan lumpur. Tapi ini sudah mulai saya bersihkan," imbuhnya.
Sementara itu, Suwarni yang juga warga desa setempat mengaku kesal dengan kondisi yang setiap tahunnya dialami. Dirinya berharap, pemerintah dapat menanggulangi banjir yang setiap tahun terjadi.
"Kalau air tinggi, ya terpaksa mengungsi ke rumah anak saya. Untungnya air tidak terlalu tinggi, jadi saya tetap tinggal di rumah ini," katanya.
Semua perabot rumah tangga milik Suwarni juga diamankan ke tempat yang lebih tinggi agar tidak terendam air. Mengingat, genangan air di rumahnya sampai saat ini masih terjadi.
Editor: Supriyadi
