Tak Digubris Pemkab, PKL Simpang Lima Pati Ancam Lakukan Aksi
Cholis Anwar
Rabu, 23 Januari 2019 12:53:24
Ketua Paguyuban PKL Pati Tukul mengaku akan melakukan audiensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati. Namun, apabila audiensi itu tidak ditanggapi, mereka akan melakukan aksi damai dengan cara turun ke jalan.
"Kami sudah berupaya sekuat mungkin, tetapi kalau pemkab tetap seperti itu, kami akan melakukan aksi turun jalan sampai hak-hak kami dipenuhi," ungkapnya, Rabu (23/1/2019).
Bahkan, dirinya juga mengaku akan menemui Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo untuk membantu masalah tersebut. Mengingat, PKL bukan menempati alun-alun, melainkan dulunya adalah ditempatkan di sana.
"Apabila diperlukan, kami juga akan mengadu ke Presiden. Saya minta pemkab jangan memaksakan pembangunan dulu, sebelum.permasalahan ini selesai," tegasnya.
Dirinya menegaskan, yang perlu menjadi catatan, PKL bukan menempati simpang, tetapi ditempatkan oleh pemkab sendiri pada saat Bupati dijabat oleh Tasiman. Tujuannya agar alun-alun tidak digunakan untuk balapan liar, prostisusi dan tawuran. "Sejarahnya dulu memang seperti itu. Lha kini kok malah PKL mau direlokasi. Alun-Alun itu Malioboronya orang Pati, masak mau di hapus," lugasnya. Lebih lanjut, pada saat rapat beberapa waktu laku, para PKL juga menyatakan sikap belum bisa menerima adanya relokasi tersebut. Bahkan mereka meminta agar pemkab mengkaji ulang. "Tentunya dalam relokasi masih ada permasalahan yang perlu di musyawarahkan dengan PKL simpang," tutypnya.
Editor : Supriyadi
Murianews, Pati - Pedagang Kaki Lima (PKL) Simpang Lima Pati mengancam akan melakukan aksi turun jalan apabila pemerintah setempat tetap melakukan relokasi. Sebab, rencana relokasi itu dinilai hanya sepihak.
Ketua Paguyuban PKL Pati Tukul mengaku akan melakukan audiensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati. Namun, apabila audiensi itu tidak ditanggapi, mereka akan melakukan aksi damai dengan cara turun ke jalan.
"Kami sudah berupaya sekuat mungkin, tetapi kalau pemkab tetap seperti itu, kami akan melakukan aksi turun jalan sampai hak-hak kami dipenuhi," ungkapnya, Rabu (23/1/2019).
Bahkan, dirinya juga mengaku akan menemui Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo untuk membantu masalah tersebut. Mengingat, PKL bukan menempati alun-alun, melainkan dulunya adalah ditempatkan di sana.
"Apabila diperlukan, kami juga akan mengadu ke Presiden. Saya minta pemkab jangan memaksakan pembangunan dulu, sebelum.permasalahan ini selesai," tegasnya.
Dirinya menegaskan, yang perlu menjadi catatan, PKL bukan menempati simpang, tetapi ditempatkan oleh pemkab sendiri pada saat Bupati dijabat oleh Tasiman. Tujuannya agar alun-alun tidak digunakan untuk balapan liar, prostisusi dan tawuran.
"Sejarahnya dulu memang seperti itu. Lha kini kok malah PKL mau direlokasi. Alun-Alun itu Malioboronya orang Pati, masak mau di hapus," lugasnya.
Lebih lanjut, pada saat rapat beberapa waktu laku, para PKL juga menyatakan sikap belum bisa menerima adanya relokasi tersebut. Bahkan mereka meminta agar pemkab mengkaji ulang.
"Tentunya dalam relokasi masih ada permasalahan yang perlu di musyawarahkan dengan PKL simpang," tutypnya.
Editor : Supriyadi