Banjir Masih Menggenang, Warga Srikaton Pati Mulai Mengungsi
Cholis Anwar
Senin, 28 Januari 2019 15:31:32
Perangkat Desa Srikaton Ali Zamroni mengatakan, sebagian warga memang sudah ada yang mengungsi. Sementara sebagian yang lainnya masih bertahan di rumah masing-masing.
"Sejak pagi tadi sudah ada petugas kepolisian yang mengevakuasi, namun masih banyak warga yang bertahan di rumahnya," kata Ali, Senin (28/1/2019).
Menurutnya, banjir tersebut terjadi pada Minggu pukul 23.00 WIB kemarin. Namun air terus bertambah hingga pada pukul 06.00 WIB, air mulai masuk ke pemukiman warga.
"Kira-kira 80 persen rumah di Desa Srikaton terendam banjir. Tetapi sampai siang ini, sebagian sudah ada yang surut dan mulai membersihkan rumahnya," imbuh Ali.
Namun, puluhan rumah masih ada yang tergenang air dengan ketinggian 50 setimeter. Tak ayal, aktivitas warga pun terganggu. Bahkan sekolah yang ada di desa tersebut juga tergenang."Ada sekolah Raudlatul Atfal yang masih tergenang. Halaman masjid desa sampai saat ini juga masih penuh dengan air," ungkapnya.Dirinya mengimbau agar warga selalu waspada apabila nantinya ada banjir susulan. Mengingat, hujan masih terua terjadi dan aliran sungai di desa setempat juga masih tinggi.
Editor : Supriyadi
Murianews, Pati - Sejumlah warga Desa Srikaton, Kecamatan Kayen yang tergenang banjir hingga 45 sentimeter, mulai mengevakuasi diri. Mereka mengungsi di rumah-rumah keluarga yang tidak terkena banjir.
Perangkat Desa Srikaton Ali Zamroni mengatakan, sebagian warga memang sudah ada yang mengungsi. Sementara sebagian yang lainnya masih bertahan di rumah masing-masing.
"Sejak pagi tadi sudah ada petugas kepolisian yang mengevakuasi, namun masih banyak warga yang bertahan di rumahnya," kata Ali, Senin (28/1/2019).
Menurutnya, banjir tersebut terjadi pada Minggu pukul 23.00 WIB kemarin. Namun air terus bertambah hingga pada pukul 06.00 WIB, air mulai masuk ke pemukiman warga.
"Kira-kira 80 persen rumah di Desa Srikaton terendam banjir. Tetapi sampai siang ini, sebagian sudah ada yang surut dan mulai membersihkan rumahnya," imbuh Ali.
Namun, puluhan rumah masih ada yang tergenang air dengan ketinggian 50 setimeter. Tak ayal, aktivitas warga pun terganggu. Bahkan sekolah yang ada di desa tersebut juga tergenang.
"Ada sekolah Raudlatul Atfal yang masih tergenang. Halaman masjid desa sampai saat ini juga masih penuh dengan air," ungkapnya.
Dirinya mengimbau agar warga selalu waspada apabila nantinya ada banjir susulan. Mengingat, hujan masih terua terjadi dan aliran sungai di desa setempat juga masih tinggi.
Editor : Supriyadi