Kamis, 20 November 2025


"Genangan banjir di lahan sawah desa kami luasnya mencapai sekitar 150 hektare. Bahkan, hari ini genangan semakin meluas," ujar Kamelan, Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Darma Tirta Sumber Makmur Desa Jambean Kidul, Jumat (3/5/2019).

Dari luasan tersebut, menurutnya sebagian area telah tergenang sejak Desember 2018. Genangan itu akibat luapan air Sungai Juwana saat musim hujan tahun lalu. Lahan yang berada dekat dengan alur sungai, kerap tergenang dan surutnya relatif lama.

"Sekarang musim memang sulit diprediksi. Saat ini saja sebenarnya sudah masuk kemarau, tetapi masih sering turun hujan dengan intensitas tinggi. Jadi, genangan di sawah Jambean Kidul sulit surut dan justru semakin bertambah," katanya.

Genangan di sebagian area sawah Jambean Kidul, lanjut dia, penyebab utamanya lantaran limpasan air Sungai Juwana. Aliran air di alur Jambean Kidul tersendat, karena terhambat oleh sedimentasi pada alur di bawahnya. Alur tersebut berada di Desa Ngawen dan Jimbaran, Kecamatan Margorejo.

Kondisi demikian menjadikan petani mengalami kerugian. Mengingat, sebagian dari lahan tergenang telah digunakan untuk persemaian dan sebagian lagi sudah ditanami padi. Usia persemaian antara 1-14 hari dan padi muda baru ditanam sekitar satu pekan."Kalau musim tanam mundur sampai satu bulan, maka petani terancam tidak dapat panen maksimal. Jika tanam padi mundur, yakni mulai Juni, hasilnya tidak dapat dipastikan karena perkiraan panennya pada September," tandasnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler