Rabu, 19 November 2025


Zainal Muttakin, seorang petambak ikan di Desa Keboromo, Kecamatan Tayu, Pati mengatakan, suhu udara dan suhu air bagi petani peternak ikan yang berada di luar ruangan, seperti tambak, sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan. Terlebih kalau cuacanya tidak menentu.

Dia mencontohkan, apabila pada malam hari terjadi hujan, kemudian pada siangnya terik menyengat, maka ikan akan rentan mati. Sebab, suhu air justru akan lebih panas.

"Yang paling rentan adalah ikan nila. Kalau terjadi perubahan cuaca yang tidak menentu, pasti banyak ikan yang mati," katanya, Senin (13/5/2019).

Meski demikian, para petambak ikan mempunyai cara-cara tersendiri untuk mengatasi perubahan musim tersebut. Apabila musim kemarau dengan cuaca yang sangat panas, pihaknya menaikkan ketinggian permukaan air di tambak. Fungsinya agar suhu air di dalam tambak bisa lebih lambat.

Sementara kalau musim hujan, suhu di sekitar tambak pasti dingan. Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya menurunkan air yang ada di tambak agar suhunya bisa seimbang."Pemilihan ikan juga sangat berpengaruh. Pada saat musim hujan, ikan yang cocok adalah gurame, nila, dan lele. Tetapi kalau musim panas atau cuaca tidak menentu, ikan bandeng lebih cocok. Sebab, ikan bandeng lebih tahan terhadap terpaan penyakit,” tandasnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler