Rabu, 19 November 2025


Padahal, sungai Tayu tersebut merupakan jalur utama para nelayan untuk mencari rezeki di tengah laut. Namun, karena terus mengalami pendangkalan, perahu nelayan tak bisa melintas.

Kepala Desa Sambiroto Sulistiono mengatakan, setiap tahun pihaknya selalu mengadakan musyawarah rencana pengembangan desa (Musrenbangdes) yang secara khusus membahas normalisasi sungai ini.

Bahkan di tingkat kecamatan juga sudah dilakukan hal serupa. Dari hasil musyawarah tersebut, akan dijadikan acuan untuk pengusulan normalisasi sungai Tayu ke BBWS.

"Setiap tahun muara ini kami usulkan agar segera dinormalisasi. Lewat musrenbangdes, musrenbangcam sudah kami usulkan namun belum ada tanda-tanda direalisasikan," Jumat (14/6/2019).

Dirinya menjelaskan, jalur Sungai Tayu yang meliputi beberapa kecamatan memang sangat membutuhkan perhatian. Pasalnya, wilayah Sungai Tayu merupakan jalur utama sektor perikanan lokal.

Baca: Picu Pendangkalan, Sampah di Sungai Tayu Bikin Nelayan Cukrik Sulit Melaut
Baca: Picu Pendangkalan, Sampah di Sungai Tayu Bikin Nelayan Cukrik Sulit MelautSehingga, kalau pendangkalan sungai terus dibiarkan, nelayan tak bisa lagi melaut. Para petani tambak juga tidak bisa mengisi tambaknya.Sebelumnya, para nelayan juga sudah berinisiatif untuk mengeruk sampah di kawasan Sungai Tayu untuk mengurangi pendangkalan. Tetapi hal itu tidak bisa berlangsung lama, sampah kiriman kembali mengendap."Solusinya memang harus ada normalisasi. Kami minta pihak yang berwenang segera melakukan normalisasi Sungai Tayu agar aktivitas nelayan dan petani tambak tidak terganggu," tandasnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler