Rabu, 19 November 2025


"Cita-cita yang belum terlaksana, yakni mendirikan musala di PA Pati. Sejujurnya saya sedih karena sampai saya tinggalkan, PA Pati belum punya musala," katanya, Kamis (27/6/2019).
Lebih lanjut, dirinya menjabat di PA Pati sejak 21 Maret 2016 hingga 20 Mei 2019. Satu pekan setelah dilantik, atas rekomendasi Bupati Pati Haryanto, ia langsung mengusulkan peningkatan status PA Pati.

Capaian tersebut merupakan hal penting bagi dirinya. Sebab, sebagai putra daerah Pati, ia ingin memberi peninggalan berharga.

"Satu tahun setelahnya, PA Pati naik kelas. Hingga kini PA Pati menjadi incaran mutasi pegawai. Sebab, di seluruh eks-Karesidenan Pati, hanya PA Pati yang kelas 1A,” ujarnya.

Namun, ia merasa menyesal karena belum bisa membangun musala di PA Pati. Untuk itu, ia berpesan pada penerus jabatannya, yakni Marwan yang merupakan mantan Wakil Ketua PA Blitar, untuk meneruskan cita-citanya membangun musala.
Sementara itu, Marwan sebagai Ketua PA Pati yang baru, meminta bimbingan dan arahan dari bupati dan Forkopimda agar dapat menjalankan tugas dengan baik."Tentu ada beberapa pelayanan yang harus saya berikan pada masyarakat Pati. Landasan sudah ditata Bapak Abdul Rozaq, saya tinggal melanjutkan. Saya akan berkoordinasi dengan Kajari, karena kantor PA dan Kejaksaan berdampingan," tandasnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar