Jumat, 21 November 2025


Salah satu pengusaha batik Bakaran, Yuliatiwarno mengatakan, selama ini memang ada pesanan dari luar daerah. Pesanan itu pun seringkali dalam jumlah besar dan digunakan untuk seragam baik pegawai pemerintahan maupun perusahaan tertentu.

“Mereka biasanya meminta agar dibuatkan motif landmark daerah tempat asalnya. Seperti ada pegawai pemerintah di Jakarta yang minta dibuatkan motif ondel-ondel dan Monas untuk dipakai seragam di sana. Atau ada pula motif tugu. Jadi tak sekadar untuk oleh-oleh saja,” terang pengusaha batik asal Kecamatan Juwana ini.

Tidak hanya dari Jakarta, dari luar pulau pun banyak yang memesan batik tersebut. Selain untuk seragam, banyak pula butik yang memesan lantaran banyak digemari oleh para wisatawan.

“Sekarang ini juga banyak yang ingin jadi reseller. Mereka memesan dari Pati untuk dipasarkan di berbagai daerah. Atau pusat batik yang ingin menjadikannya koleksi. Bahkan terkadang ada yang mendapat tender batik di kota besar untuk dikerjasamakan dengan kami,” ujarnya.

Dalam sebulan, rata-rata pihaknya mampu memproduksi antara 500 hingga 700 potong batik. Jumlah tersebut biasanya akan jauh meningkat saat Lebaran seperti kemarin.
Dalam sebulan, rata-rata pihaknya mampu memproduksi antara 500 hingga 700 potong batik. Jumlah tersebut biasanya akan jauh meningkat saat Lebaran seperti kemarin.Pada Lebaran tahun ini saja dirinya mampu menjual sebanyak 150 potong dalam dua hari.“Kalau untuk harganya sendiri antara Rp 100 ribu hingga ada yang jutaan. Tergantung dari motif maupun tekhnik pewarnaannya,” pungkasnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler