Kamis, 20 November 2025


Ali Mas'adi anggota tim Pati Rescue mengatakan, dirinya membeli speedboat itu secara pribadi. Untuk membeli speedboat tersebut dirinya harus merogoh gocek yang cukup tinggi.

Untuk perahu bekas tersebut dirinya harus membeli seharga Rp 50 juta itupun harus mencari hingga ke Kalimantan.

“Saya inisiatif membeli karena daerah sini cukup rawan terjadi laka laut. Kalau harus menunggu dari Pati, tentu terlalu jauh dan terlalu lama. Kalau sudah punya sendiri kami berharap bisa segera memberi penanganan yang cepat,” katanya.

Keberadaan speedboat diakuinya juga cukup penting untuk antisipasi laka laut, lantaran di Kecamatan Dukuhseti sendiri terdapat sejumlah objek wisata pantai. Seperti halnya Pantai Idola yang ada di desanya.

Dia menambahkan, selain kejadian laka laut, diakuinya hampir setiap hari terjadi perahu nelayan yang mesinnya mati. Sehingga relawan harus siap menarik ke daratan.

“Sebenarnya speedboat ini pun belum maksimal, karena hanya bisa di pinggiran. Tapi kalau sudah agak ke tengah saya sudah kebingungan. Biasanya harus pinjam perahu nelayan. Tapi kalau sudah melaut semua, saya terpaksa harus menghubungi nelayan yang di tengah untuk membantu menarik,” terangnya.Padahal untuk jumlah relawan di Dukuhseti sendiri cukup banyak yakni mencapai 50an orang. Setiap harinya juga selalu ada yang bersiaga di dermaga untuk mengantisipasi saat terjadi bencana.“Kami sebenarnya sudah sering meminta bantuan sarana prasarana ke pihak terkait, tapi belum pernah berhasil meskipun sekadar bantuan untuk pelampung maupun sepatu karet. Semua kami beli swadaya. Kebetulan untuk alat komunikasi juga sudah pada punya,” tandasnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler