Desa-desa Terdampak Kekeringan di Pati Mulai Minta Bantuan Air Bersih
Cholis Anwar
Senin, 29 Juli 2019 17:19:54
Kepala BPBD Pati Sanusi Siswoyo mengatakan, baerbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi wilayah yang terdampak kekeringan. Salah satunya adalah dengan menyalurkan air bersih.
"Desa yang mengajukan bantuan air bersih, maka akan langsung kami kirim. Kebetulan untuk saat ini, persediaan air bersih masih banyak," katanya.
Sesuai data awal, lanjutnya, ada 88 desa di 10 kecamatan yang terdampak kekeringan. Sebagian di antaranya sudah mengajukan dropping air bersih.
"Ada juga desa terdampak yang belum mengajukan. Tetapi kami tetap proaktif agar mereka tidak sampai kekurangan air bersih," imbuhnya.
Dirinya juga berharap agar masyarakat yang terdampak kekeringan dapat memanfaatkan air semaksimal mungkin. Jangan sampai gelontoran air bersih itu, justru digunakan tidak sebagaimana mestinya.
Dirinya juga berharap agar masyarakat yang terdampak kekeringan dapat memanfaatkan air semaksimal mungkin. Jangan sampai gelontoran air bersih itu, justru digunakan tidak sebagaimana mestinya."Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. Dan air yang sudah digelontorkan ini, dapat digunakan dengan sebaik mungkin," jelasnya.Sanusi juga mengimbau kepada masyarakat agar menghemat air. Mengingat musim kemarau, sesuai yang diperkirakan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mempunyai durasi yang cukup panjang dibandingkan dengan tahun lalu. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS.com, Pati - Kekeringan yang mulai melanda di sejumlah desa di Kabupaten Pati, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati harus bergerak cepat. Kali ini, instansi tersebut menggelontorkan dua tangki air bersih di Desa Ngastorejo, Kecamatan Jakenan, Senin (29/7/2019).
Kepala BPBD Pati Sanusi Siswoyo mengatakan, baerbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi wilayah yang terdampak kekeringan. Salah satunya adalah dengan menyalurkan air bersih.
"Desa yang mengajukan bantuan air bersih, maka akan langsung kami kirim. Kebetulan untuk saat ini, persediaan air bersih masih banyak," katanya.
Sesuai data awal, lanjutnya, ada 88 desa di 10 kecamatan yang terdampak kekeringan. Sebagian di antaranya sudah mengajukan dropping air bersih.
"Ada juga desa terdampak yang belum mengajukan. Tetapi kami tetap proaktif agar mereka tidak sampai kekurangan air bersih," imbuhnya.
Dirinya juga berharap agar masyarakat yang terdampak kekeringan dapat memanfaatkan air semaksimal mungkin. Jangan sampai gelontoran air bersih itu, justru digunakan tidak sebagaimana mestinya.
"Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. Dan air yang sudah digelontorkan ini, dapat digunakan dengan sebaik mungkin," jelasnya.
Sanusi juga mengimbau kepada masyarakat agar menghemat air. Mengingat musim kemarau, sesuai yang diperkirakan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mempunyai durasi yang cukup panjang dibandingkan dengan tahun lalu.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Ali Muntoha
