Veteran Pati: Tak Ada Tempat untuk Kaum Radikal di Indonesia
Cholis Anwar
Minggu, 18 Agustus 2019 11:18:43
"Tidak ada tempat untuk kaum radikal di Indonesia. Selama kami (veteran) masih hidup, Pancasila tetap menjadi ideologi negara dan NKRI harga mati," tegas Priyono, Kepala Bagian Kesejahteraan LRVI Pati.
Dirinya berkeyakinan bahwa masyarakat Indonesia juga tidak mau jika kehidupan yang sudah damai, dikoyak oleh kaum radikal. Apalagi, mereka sangat tidak mengindahkan adanya perbedaan, terutama agama.
"Dulu, pascakemerdekaan, tentara asing masih banyak yang menduduki wilayah Indonesia. Ketika kami berjuang, kami tidak membedakan agama, suku, ras maupun keyakinan. Yang penting, kami berjuang melawan para penjajah," ungkapnya.
Dirinya menambahkan, yang namanya veteran adalah tentara Indonesia yang sudah pernah melawan tentara asing. Darah dan air mata, lanjutnya, telah dicurahkan hanya untuk menjaga keutuhan bangsa.
"Kalau tiba -tiba ada kaum radikal yang merongrong NKRI, kami yang pertama kali tidak terima. Kami sangat mengutuk para kaum radikal yang tumbuh di indonesia," tegasnya.
"Kalau tiba -tiba ada kaum radikal yang merongrong NKRI, kami yang pertama kali tidak terima. Kami sangat mengutuk para kaum radikal yang tumbuh di indonesia," tegasnya.Dirinya berharap, warga yang sudah menikmati kemerdekaan Indonesia ini, tetap menjaga keutuhan NKRI. Jangan sampai kelompok kelompok teroris, radikal dan kelompok garis keras lainnya diberikan tempat di bumi ini."Bersama masyarakat, kami yakin akan bisa menangkal gerakan radikal. Semiga ini menjadi awal kebangkitan kita bersama," tutupnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS.com, Pati - Mencuatnya gerakan radikaliame di Indonesia, juga mendapatkan respon sengit dari para Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kabupaten Pati. Bagaimana tidak, mereka yang susah payah merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, tetapi para kaum radikal tiba-tiba datang untuk meruntuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Tidak ada tempat untuk kaum radikal di Indonesia. Selama kami (veteran) masih hidup, Pancasila tetap menjadi ideologi negara dan NKRI harga mati," tegas Priyono, Kepala Bagian Kesejahteraan LRVI Pati.
Dirinya berkeyakinan bahwa masyarakat Indonesia juga tidak mau jika kehidupan yang sudah damai, dikoyak oleh kaum radikal. Apalagi, mereka sangat tidak mengindahkan adanya perbedaan, terutama agama.
"Dulu, pascakemerdekaan, tentara asing masih banyak yang menduduki wilayah Indonesia. Ketika kami berjuang, kami tidak membedakan agama, suku, ras maupun keyakinan. Yang penting, kami berjuang melawan para penjajah," ungkapnya.
Dirinya menambahkan, yang namanya veteran adalah tentara Indonesia yang sudah pernah melawan tentara asing. Darah dan air mata, lanjutnya, telah dicurahkan hanya untuk menjaga keutuhan bangsa.
"Kalau tiba -tiba ada kaum radikal yang merongrong NKRI, kami yang pertama kali tidak terima. Kami sangat mengutuk para kaum radikal yang tumbuh di indonesia," tegasnya.
Dirinya berharap, warga yang sudah menikmati kemerdekaan Indonesia ini, tetap menjaga keutuhan NKRI. Jangan sampai kelompok kelompok teroris, radikal dan kelompok garis keras lainnya diberikan tempat di bumi ini.
"Bersama masyarakat, kami yakin akan bisa menangkal gerakan radikal. Semiga ini menjadi awal kebangkitan kita bersama," tutupnya.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Ali Muntoha