Unik, di Pati Ada Lomba Fashion Show Pakai Daur Ulang Sampah
Cholis Anwar
Jumat, 23 Agustus 2019 16:40:32
Sontak, warga sekitar pun langsung terpana melihat busana daur ulang yang di desain sedemikian rupa. Bahkan, peraganya pun nampak percaya diri saat memamerkan.
Ketua Panitia Yugo Wibowo mengatakan, lomba peragaan busana daur ulang itu merupakan rangkaian dari peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Untuk peragaan busana ini menggunakan bahan daur ulang dari limbah kertas dan plastik yang dirakit sendiri oleh peserta. Dan
alhamdulillah banyak pesertanya," ungkap Yugo.
Ia menyebut, masing-masing desa di Kecamatan Jakenan mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti peragaan busana ini. Yakni mulai dari dewasa, remaja hingga anak-anak.
Dia menambahkan, penyelenggaraan lomba peragaan busana daur ulang tersebut digelar untuk meminimalkan limbah kertas dan plastik. Mengingat, sampah tersebut biasanya dibuang sia-sia oleh masyarakat.
"Sekaligus ini juga untuk mengampanyekan untuk pemanfaatan limbah. Jangan sampai kita hanya bisa menggunakan, tapi kita tidak bisa memanfaatkan limbah-limbah kertas dan plastik," terangnya.Menurutnya, limbah kertas dan plastik itu bisa dimanfaatkan setelah ada kreativitas anak-anak muda. Mereka merangkainya sehingga menjadi gaun yang menawan.Dari lomba tersebut, dewan juri memutuskan Perwakilan Desa Tondomulyo dengan pemanfaatan koran dan plastik bungkus garam bekas sebagai juara I. Sedang juara II dan juara III masing-masing diraih perwakilan Desa Karangmulyo dan Desa Sumbermulyo. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS.com, Pati - Suatu hal yang berbeda tersaji dalam lomba fashion show di depan Kantor Kecamatan Jakenan, Pati, Jumat (23/8/2019). Jika pada umumnya peragaan busana dilakukan dengan memamerkan dengan gaun mewah, tetapi di Jakenan justru menggunakan gaun yang terbuat dari limbah.
Sontak, warga sekitar pun langsung terpana melihat busana daur ulang yang di desain sedemikian rupa. Bahkan, peraganya pun nampak percaya diri saat memamerkan.
Ketua Panitia Yugo Wibowo mengatakan, lomba peragaan busana daur ulang itu merupakan rangkaian dari peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Untuk peragaan busana ini menggunakan bahan daur ulang dari limbah kertas dan plastik yang dirakit sendiri oleh peserta. Dan alhamdulillah banyak pesertanya," ungkap Yugo.
Ia menyebut, masing-masing desa di Kecamatan Jakenan mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti peragaan busana ini. Yakni mulai dari dewasa, remaja hingga anak-anak.
Dia menambahkan, penyelenggaraan lomba peragaan busana daur ulang tersebut digelar untuk meminimalkan limbah kertas dan plastik. Mengingat, sampah tersebut biasanya dibuang sia-sia oleh masyarakat.
"Sekaligus ini juga untuk mengampanyekan untuk pemanfaatan limbah. Jangan sampai kita hanya bisa menggunakan, tapi kita tidak bisa memanfaatkan limbah-limbah kertas dan plastik," terangnya.
Menurutnya, limbah kertas dan plastik itu bisa dimanfaatkan setelah ada kreativitas anak-anak muda. Mereka merangkainya sehingga menjadi gaun yang menawan.
Dari lomba tersebut, dewan juri memutuskan Perwakilan Desa Tondomulyo dengan pemanfaatan koran dan plastik bungkus garam bekas sebagai juara I. Sedang juara II dan juara III masing-masing diraih perwakilan Desa Karangmulyo dan Desa Sumbermulyo.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Ali Muntoha