Jumat, 21 November 2025


Hal ini dijelaskan Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko A Dahniel. Keterangan mengenai aksi kekerasan yang sering dilakukan Purwadi itu menurut dia, berasal dari keterangan kepala desa dan orang tua pelaku.

"Dari pengkuan kepala Desa Regaloh maupun ayah tersangka, ternyata tersangka sudah melakukan penyerangan beberapa kali. Tidak hanya kepada pihak kepolisian, tetapi jug kepada warga sekitar," kata Kapolda di Mapolsek Tlogowungu, Selasa (27/8/2019).

Selain itu menurut Rycko, pelaku juga diketahui mempunyai tanda-tanda gangguan kejiwaan sejak 2014 lalu. Penyakit ini semakin menjadi setelah ditinggal oleh istrinya.

"Paada tahun 2014, yang bersangkutan sudah dinyatakan mengidap gangguan jiwa dan sudah dibawa ke rumah sakit jiwa di Semarang," ujarnya.

Namun, lanjut Rycko, pada saat yang bersangkutan sudah kembali pulang ke rumah, ternyata jarang minum obat. Pada saat itulah, penyakitnya kambuh.

"Kalau penyakitnya kambuh, si tersangka ini memang sering mengancam akan membacok. Itu sudah dilakukan berulangkali," terangnya.

Baca juga:
Meski demikian, pihaknya tetap akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap tersangka. Mengingat, apa yang sudah dilakukan, telah membahayakan banyak orang."Kami akan melakukan pemeriksaan medis kepada tersangka untuk memastikan kondisinya tersebut," pungkasnya.Diketahui Muhammad Purwadi melakukan penyerangan di Polsek Tlogowungu pada Selasa (27/8/2019) sekitar pukul 09.30 WIB. Pelaku menyabetkan parang ke Kanit Provos Polsek Tlogowungu Aiptu Kosrin, hingga korban mengalami luka bacokan di bagian kepala.Beruntung korban sempat menangkis sehingga selamat, meski harus mendapat jahitan di bagian kepala. Hingga kini pemeriksan terhadap tersangka masih intensif dilakukan. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler