Jumat, 21 November 2025


"Mereka (PKL) banyak yang mengeluh. Itu tempatnya kan tidak layak. Mereka juga sering rugi. Ini harus cepat direspon," katanya, Senin (30/9/2019).

Selain itu, dia juga menyayangkan tempat relokasi tersebut. Sebab, relokasi di TPK itu sebelumnya tidak ada pembicaraan dengan dewan, dan tiba-tiba para PKL sudah ditempatkan di TPK itu.

"Sebelumnya ada rapat, tetapi dulu itu lokasinya di Kalidoro. Setelah itu tidak ada koordinasi lagi, tiba-tiba PKL dipindahkan di Perhutani," terangnya.

Dia juga mengatakan, tempat relokasi itu sangat tidak layak dan tidak strategis. Apalagi, lahannya juga masih sewa dari Perhutani.

"Ini aneh, kita punya lahan sendiri yang strategis, tapi malah sewa milik Perhutani. Lokasinya juga tidak strategis," ujarnya.

Dia menegaskan, kalau banyak PKL yang meninggalkan TPK, dinilainya hal yang wajar. Selain kondisinya yang sepi, mereka juga membutuhkan biaya hidup sehari-hari."Kalau saya sendiri, kok disuruh bertahan di TPK yang sepi, jelas tidak mau. Kita butuh hidup," terangnya.Pihaknya meminta agar pemerintah daerah merespon hal ini. Mengingat, banyak PKL yang sudah pindah dan kesulitan untuk mencari nafkah. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler