Rabu, 19 November 2025


Dari pengakuannya kepada polisi, Haryanto telah menipu tiga perempuan dengan menyaru sebagai polisi. Dua orang korbannya yang lain adalah seorang janda. Dan dari mereka, Haryanto berhasil menguras hartanya.

"Sudah tiga orang. Yang terakhir Anik," kata Haryanto kepada MURIANEWS.com di Mapolsek Wedarijaksa, Rabu (16/10/2019).

Tiga perempuan korban rayuan maut Haryanto itu tinggal di lokasi yang berbeda. Wanita pertama yang ditipunya adalah warga Kabupaten Batangan yang sudah berstatus janda. Pelaku kenal dengan korban juga melalui akun media sosial Facebook.

"Dengan wanita Batang ini, pelaku sempat meminjam uang sebanyak Rp 5 juta. Tetapi karena keluarga korban meminta pertanggungjawaban, tak lama kemudian pelaku mengembalikan uang itu," kata Kapolsek Wedarijaksa AKP Teguh Heri Rusianto.

Penipuan kepada janda di Batang itu, diakuinya dilakukan sekitar delapan bulan lalu. Tak berlangsung lama, pelaku melancarkan aksinya kepada warga Kabupaten Kudus.

Wanita ini juga sudah berstatus janda dan bekerja di salah satu rumah sakit di Pati. Pelaku pun melancarkan aksinya dengan dalih sudah duda dan punya satu anak. "Padahal, pelaku masih punya istri dan punya anak," terangnya.

Dari penipuan yanh dilakukan terhadap janda asli Kudus itu, pelaku juga sudah mendapatkan sepeda motor lengkap dengan surat-suratnya. Namun, pelaku mengaku menggadaikan motor itu dengan harga Rp 15 juta.

Baca: 
Selain itu, dari wanita yang sama, pelaku juga sudah mendapatkan puluhan bahkan ratusan juta uang. Oleh pelaku, uang itu digunakan untuk bisnis jilbab."Modusnya sama, pelaku mengenal korban dari Facebook. Kejadian itu sudah dilakukan sejak lima bulan lalu," katanya.Korban yang terakhir adalah AP (31) Warga Desa Kecamatan Batangan. Oleh pelaku, korban dijanji akan dinikahi. Bahkan uang dari janda asli Kudus itu, diperkirakan juga diberikan oleh perempuan ini.Namun, sebelum janjinya terwujud, kedok pelaku diketahui oleh warga dan akhirnya pelaku diseret ke Mapolsek Wedarijaksa. "Dari pihak korban, permasalahan sudah diselesaikan secara kekeluargaan," pungkasnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler