Siswa di Pati Ini Rela Sisihkan Uang Saku Bantu Korban Kekeringan
Cholis Anwar
Sabtu, 26 Oktober 2019 17:55:11
Bersama dengan para guru dan sejumlah masyarakat, akhirnya penyaluran air bersih pun terealisasi.
Pembina Himpunan Siswa Misbahul Ulum Moh Susanto mengatakan, bantuan air bersih itu memang sengaja dilakukan oleh siswa sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Apalagi, wilayah Pati selatan memang banyak warga yang terdampak kekeringan.
"Dari iuran siswa, guru dan masyarakat, alhamdulillah dapat menyalurkan 10 ribu liter air di Desa Tawangrejo, Kecamatan Winong," katanya, Sabtu (26/10/2019).
Menurutnya, selain kegiatan belajar mengajar, siswa juga diajak untuk peduli terhadap sesama. Itu adalah sebagai wujud pengabdian pelajar kepada masyarakat.
Apalagi, lanjut Susanto, kekeringan itu memang setiap tahun terjadi. Sehingga, pihaknya mengaku tidak bisa tinggal diam dengan musibah yang terjadi.
"Karena itulah, kami kemudian berinisiatif untuk menyalurkan air bersih. Kami yang ada di Pati utara juga sangat merasakan betapa sulitnya bila tidak ada air. Apalagi mereka yang berada di wilayah selatan," terangnya.Dirinya juga menyarankan kepada pemerintah desa setempat agar bisa membuat penampungan air yang representatif. Bahkan apabila perlu, pemdes juga bisa menganggarkan untuk pembelian mobil tangki."Saya lihat, itu penampungannya masih pakai terpal. Kami juga menyarankan agar membuat pom air. Lha wong motor saja ada pom bensinnya, apalagi manusia" tukasnya.Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, setidaknya ada 134 desa di 13 kecamatan yang terdampak kekeringan. Sampai saat ini, sudah ribuan tangki air yang digelontorkan oleh pemerintah maupun pihak berbagai kalangan untuk membantu warga yang terdampak.Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS.com, Pati - Prihatin dengan bencana kekeringan yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Pati, siswa MTs dan MA Misbahul Ulum Pasucen, Kecamatan Trangkil, Pati, rela menyisihkan uang saku untuk iuran guna menyalurkan bantuan air bersih.
Bersama dengan para guru dan sejumlah masyarakat, akhirnya penyaluran air bersih pun terealisasi.
Pembina Himpunan Siswa Misbahul Ulum Moh Susanto mengatakan, bantuan air bersih itu memang sengaja dilakukan oleh siswa sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Apalagi, wilayah Pati selatan memang banyak warga yang terdampak kekeringan.
"Dari iuran siswa, guru dan masyarakat, alhamdulillah dapat menyalurkan 10 ribu liter air di Desa Tawangrejo, Kecamatan Winong," katanya, Sabtu (26/10/2019).
Menurutnya, selain kegiatan belajar mengajar, siswa juga diajak untuk peduli terhadap sesama. Itu adalah sebagai wujud pengabdian pelajar kepada masyarakat.
Apalagi, lanjut Susanto, kekeringan itu memang setiap tahun terjadi. Sehingga, pihaknya mengaku tidak bisa tinggal diam dengan musibah yang terjadi.
"Karena itulah, kami kemudian berinisiatif untuk menyalurkan air bersih. Kami yang ada di Pati utara juga sangat merasakan betapa sulitnya bila tidak ada air. Apalagi mereka yang berada di wilayah selatan," terangnya.
Dirinya juga menyarankan kepada pemerintah desa setempat agar bisa membuat penampungan air yang representatif. Bahkan apabila perlu, pemdes juga bisa menganggarkan untuk pembelian mobil tangki.
"Saya lihat, itu penampungannya masih pakai terpal. Kami juga menyarankan agar membuat pom air. Lha wong motor saja ada pom bensinnya, apalagi manusia" tukasnya.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, setidaknya ada 134 desa di 13 kecamatan yang terdampak kekeringan. Sampai saat ini, sudah ribuan tangki air yang digelontorkan oleh pemerintah maupun pihak berbagai kalangan untuk membantu warga yang terdampak.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Ali Muntoha