Rabu, 19 November 2025


Tak tanggung-tanggung, dalam DED tersebut wisata pantai yang awalnya biasa saja itu akan disulap menjadi luar biasa. Namun, butuh dana sekitar Rp 50 miliar untuk pengembangan objek wisata tersebut.

Kepala Desa Tunggulsari Jarot Supriyanto mengatakan, DED memang sudah dibuat dan membutuhkan dana yang cukup besar. Karena, pembangunanya nanti akan dimulai dari pintu masuk objek wisata.

"Tidak kalah penting, nanti juga akan kami bangun fasilitas seperti gedung pertemuan dan fasilitas lain untuk pariwisata," katanya, Sabtu (23/11/2019).

[caption id="attachment_177346" align="alignnone" width="1920"] Maket pengembangan Mina Mangrove Pati. (MURIANEWS.com/Istimewa)[/caption]

Dia menambahkan, untuk mendapatkan dana Rp 50 miliar sendiri, pihaknya masih dalam proses pencarian. Namun, dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diakuinya sudah menerima proposal permintaan dana untuk pengembangan Mina Mangrove.

"Tahun depan, insya Allah dari pemprov akan membantu sebanyak Rp 500 juta. Ini nanti akan kami gunakan sebagai langkah awal untuk penhembangan Mina Mangrove," terangnya.

Menurutnya, DED yang sudah terbuat itu adalah mimpi para pengelola Mina Mangrove. Meski demikian, pihaknya akan terus berupaya untuk merealisasikan DED itu.
Menurutnya, DED yang sudah terbuat itu adalah mimpi para pengelola Mina Mangrove. Meski demikian, pihaknya akan terus berupaya untuk merealisasikan DED itu."Kalau rentan waktunya, kira-kira butuh waktu enam tahun untuk sesuai dengan DED. Karena nanti ada pembuatan dermaga juga," jelas Jarot.Baca: Punya Hutan Mangrove Eksotis, Tunggulsari Pati Ditetapkan Jadi Desa WisataDia mengaku, untuk mendapatkan dana Rp 50 miliar tersebut, memang belum ada gambaran secara pasti. Mengingat, nominal tidaklah sedikit."Tetapi kami optimis akan tercapai. Nanti bisa mengajukan proposal ke pemerintah pusat, provinsi dan lain sebagainya. Kita tetap optimis," tutupnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler