Rabu, 19 November 2025


Kepala Desa Desa Danyangmulyo Asmuri mengatakan, kejadian itu bermula setelah adanya hujan lebat yang mengguyur desa setempat. Selang dua jam kemudian, air dengan intensitas tinggi itu membawa sampah yang tertumpuk, sehingga jembatan mengalami ambrol karena debit air tak mampu ditahan.

"Sebenarnya sebelum musim hujan, sungai sudah kami bersihkan. Tetapi karena sepanjang sungai itu ada pohon bambu, ranting-rantingnya patah dan memenuhi sungai, sehingga ketika terjadi banjir, laju air tidak bisa maksimal," katanya, Senin (6/1/2020).

Saat ini, warga setempat dibantu dari jajaran TNI dan Polisi, mulai memperbaiki jembatan ambrol tersebut. Untuk mempercepat itu, didatangkan pula alat berat agar mempermudah proses pengerukan sampah yang menyumbat.

"Sebenarnya tadi malam sudah mulai dilakukan pembuangan sampah dan perbaikan sementara jembatan yang ambrol. Tetapi belum juga selesai, sehingg kami lanjutkan hari ini," ujarnya.

Dia menyebut, untuk memperbaiki jembatan tersebut, pihaknya akan menggunakan dana Notoprojo. Namun, apabila masih kurang akan diambilkan dari dana pendapatan asli desa (PAD).
Dia menyebut, untuk memperbaiki jembatan tersebut, pihaknya akan menggunakan dana Notoprojo. Namun, apabila masih kurang akan diambilkan dari dana pendapatan asli desa (PAD).Semantara itu, Camat Winong Sunaryo mengatakan, perbaikan akan terus dilakukan hingga jembatan bisa dilewati warga. Selain itu, sampah yang menyumbat secepatnya akan dibersihkan agar air sungai tidak meluap."Kami memastikan bahwasa aktivitas masyarakat tetap berjalan. Nanti ada jembatan darurat dari batang pohon kelapa. Yang terpenting masyarakat di dua dukuh tidak terganggu aktivitas dan perekonomian tetap berjalan," pungkasnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler