Rabu, 19 November 2025


Bangkai binatang yang sudah cukup langka di kawasan Pegunungan Muria itu terjadi pada Minggu (12/1/2020). Warga setempat pun sudah menguburkan bangkai macan itu.

Namun, setelah diketahui oleh pihak Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), bangkai macan itu pun kemudian digali ulang. Kemudian dilakukan pemeriksaan terkait penyebab kematian.

Kepala Desa Plukaran Mulyono mengatakan, awalnya bangkai macan itu diketahui oleh pemilik rumah saat mencari rumput di belakang rumahnya. Saat bermaksud naik ke atas pohon dia melihat ada bangkai yang cukup mencurigakan.

Setelah didekati, rupanya diketahui itu merupakan anak macan tutul berjenis kelamin jantan. Hanya saja hewan yang dilindungi itu telah dalam keadaan mati bahkan sudah dikerumuni lalat. Diperkirakan anak macan tersebut sudah mati beberapa hari sebelum ditemukan.

"Warga sudah menguburkan, namun setelah kami laporkan kejadian itu, tim BKSDA langsung turun untuk mengecek kebenarannya. Macan itu pun langsung dibawa oleh tim BKSDA," katanya, Selasa (14/1/2020).

Baca juga:
Sebelumnya sejumlah kelompok pecinta alam memang mengaku sempat melihat adanya tanda-tanda keberadaan macan tutul di lereng Gunung Muria. Seperti halnya jejak kotoran macan. Hal itu pernah terlihat di kawasan hutan turut Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Pati.Para komunitas pecinta alam itupun meyakini jika keberadaan macan di Gunung Muria memang masih ada. Sehingga perlu mendapatkan perlindungan dan pengawasan. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler