Rabu, 19 November 2025


Akibatnya, impor garam ini juga membuat petani garam lokal klimpungan. Itu karena, para petani garam tidak bisa menjual dengan harga yang layak. Sehingga, kerugian yang dialami pun terbilang banyak.

Kunasi (53) salah seorang suplayer yang juga petani garam Desa Guyangan, Kecamatan Trangkil mengatakan, langkah pemerintah untuk melakukan impor garam itu malah mematikan petani garam lokal.

"Bagaimana tidak, saat kita panen banyak, tetapi pemerintah malah impor garam. Ini kan sama juga mematikan penghasilan rakyat kecil," cetusnya, Selasa (21/1/2020).

Ia menjelaskan, saat Jokowi kali pertama menjabat Presiden ada upaya untuk tidak ada garam impor di Indonesia. Pada saat itu, para petani garam berupaya agar produksi garamnya mampu menembus pasar nasional.

Baca: Harga Garam Rp 150 Per Kilogram, Petani Pati Menangis

Namun, ketika periode ke dua ini, Jokowi justru membuka kran impor garam. Padahal, para petani juga sudah berkomitmen untuk meningkatkan hasil produksi.
Namun, ketika periode ke dua ini, Jokowi justru membuka kran impor garam. Padahal, para petani juga sudah berkomitmen untuk meningkatkan hasil produksi."Kita ini juga bingung, dulu diminta untuk memperbanyak produksi garam. Giliran produksi sudah melimpah, pemerintah malah impor, harga garam paling murah," ungkapnya.Ia pun berharap agar pemerintah terlebih dahulu menyerap gagam lokal. Mengingat, petani saat ini sedang menangis karena rendahnya harga jual."Seraplah garam petani dulu, kasihan, sudah memproduksi mati-matian, tapi tak laku dijual," pintanya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar