Rabu, 19 November 2025


Alat tersebut saat ini sudah terpasang di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu. Pemilihan tempat tersebut lantaran, diDesa Gunungsari memang rawan terjadi tanah longsor. Hal itu karena geografisnya yang berada di lereng pegunungan muria.

Kepala BPBD Pati Martinus Budi Prasetya mengatakan, alat EWS itu sendiri diakuinya baru ada satu unit di Bumi Mina Tani. Itu pun pemasangannya harus ditempat yang teridentifikasi rawan longsor.

Mekanismenya, lanjutnya, EWS bakal mengeluarkan bunyi seperti sirine tanda bahaya ketika ada pergerakan tanah. Dengan bunyi sirine itu, masyarakat diharapkan bisa menyelamatkan diri jika terjadi bencana tanah longsor.

“Sementara ini untuk EWS tanah longsor baru satu unit. Barusan tadi kami kirim personel untuk melangsungkan pengecekan kesiapan alat EWS di sana,” jelas Martinus.

Untuk perawatan EWS sendiri akan dilakukan pemantauan berkala. Apalagi saat ini sudah musim hujan. Dengan begitu, unit tersebut bisa bekerja sebagaimana mestinya dan dapat menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Untuk perawatan EWS sendiri akan dilakukan pemantauan berkala. Apalagi saat ini sudah musim hujan. Dengan begitu, unit tersebut bisa bekerja sebagaimana mestinya dan dapat menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan.Sebelumnya, pada tahun 2019 lalu simulasi juga telah dilakukan simulasi kepada masyarakat untuk mengenalkan unit peringatan dini bencana itu. Pengenalan tersebut bisa dibilang tanpa kendala. Terlebih lagi masyarakat setempat menyadari manfaat alat tersebut bisa menyelematkan orang banyak."Jadi masyarakat sudah diberi sosialisasi. Sehingga bisa bersiap untuk mencari tempat perlindungan ketika sirine berbunyi,” imbuhnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler