Kamis, 20 November 2025


Petani Jeruk Pamelo Desa Bageng, Kecamatan Gembong Abdul Rouf mengatakan, pada momen Imlek tahun 2019 silam permintaan jeruk pamelo mengalami penurunan, lantaran serbuan jeruk impor. Namun tahun ini berbeda, bahkan permintaan meningkat sampai 50 persen.

“Imlek tahun ini kenaikan kurang lebih 50 persen. Harganya juga sangat bagus,” ujarnya, Kamis (23/1/2020).

Dia menambahkan, permintaan tidak hanya datang dari pulau Jawa, tetapi juga luar Jawa. Sehingga wajar jika dalam satu minggu, ia mampu menjual 10 ribu butir jeruk pamela ke luar Jawa.

Sementara di pulau Jawa sendiri, Rouf mampu menjual dua ton jeruk pamelo setiap minggunya. “Kalau luar Jawa seperti Medan dan Bali, kalau Jateng Semarang. Kalau Jatim kirim ke Malang dan Banyuwangi,” imbuhnya.

Tingginya permintaan jeruk pamelo ini sudah ia rasakan sejak awal bulan ini. Berkat tingginya permintaan tersebut, harga jeruk pamelo pun mengalami kenaikan yang sebelumnya Rp 17 ribu menjadi Rp 20 ribu per kilogram.
Tingginya permintaan jeruk pamelo ini sudah ia rasakan sejak awal bulan ini. Berkat tingginya permintaan tersebut, harga jeruk pamelo pun mengalami kenaikan yang sebelumnya Rp 17 ribu menjadi Rp 20 ribu per kilogram.Ditegaskan pula, tingginya permintaan jeruk pamelo khas Kabupaten Pati, lantaran jeruk ini memiliki tekstur dan rasa yang manis tanpa asam.“Jelang imlek permintaan tinggi, sehingga penjualan meningkat. Kami harap stok masih aman lah, sehingga apabila ada banyak permintaan, kami siap mengirim," tutupnya. Rrporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler