Rabu, 19 November 2025


Tidak hanya pohon pisang, warga juga menanam sejumlah jenis tanaman seperti laos hingga ketela. Setidaknya ada empat titik utama yang ditanami pepohonan tersebut.

Suyoto, warga RT 15 RW 5 Desa Payak mengatakan, dalam sepekan terakhir sudah ada tiga orang yang jatuh dari kendaraan bermotor saat melintasi jalur tersebut.

“Kami sebenarnya tidak apa-apa mau dibangun apa tidak. Tapi sebagai sesama manusia, apa tidak kasihan jika harus ada orang yang sering jatuh. Seringnya yang menjadi korban bukan warga sini. Mungkin mereka tidak tahu bagian mana jalan yang rusak,” keluhnya, Rabu (5/2/2020).

[caption id="attachment_181946" align="alignnone" width="1280"] Tanaman laos ditanam di pinggir jalan antardesa Payak-Madani yang rusak parah. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption]

Menurutnya, panjang jalan yang rusak itu sekitar satu kilometer. Ujungnya yaitu dekat perbatasan dengan Desa Medani. "Setelah itu, kondisi jalanya sudah bagus lagi. Kalau tidak salah jalan ini terakhir diperbaiki pada 2015 lalu,” jelas Suyoto.
Menurutnya, panjang jalan yang rusak itu sekitar satu kilometer. Ujungnya yaitu dekat perbatasan dengan Desa Medani. "Setelah itu, kondisi jalanya sudah bagus lagi. Kalau tidak salah jalan ini terakhir diperbaiki pada 2015 lalu,” jelas Suyoto.Kondisi jalan tersebut turut dibenarkan Camat Cluwak Lucky Pratugas. Menurutnya, jalan tersebut merupakan jalan kabupaten yang menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Pati. Sehingga, anggaran desa tidak bisa digunakan untuk memperbaiki jalan tersebut."Kami sudah berkoordinasi dengan pihak desa, dan itu memang kewenangan DPUTR. Kami berharap nanti dalam Musrenbang pada 11-12 Februari nanti hal ini diusulkan sehingga akan kami jadikan prioritas kecamatan," tutupnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler