Sabtu, 9 Desember 2023

Suluk Maleman, Perkuat Bahasa Pemersatu

Cholis Anwar
Minggu, 16 Februari 2020 18:50:37
Habib Anis nampak menyampaikan materi (MURIANEWS/Istimewa)
 

MURIANEWS, Pati- Bahasa menjadi perbincangan hangat dalam ngaji budaya Suluk Maleman yang digelar Sabtu malam hingga Minggu (15-16/2/2020) dini hari. Hal itu karena bahasa mampu menyatukan, tetapi juga mampu mencetai berai.

Namun bagi budayawan Habib Anis Sholeh Ba’asyin, bahasa seharusnya dapat menjadi alat untuk saling memahami. Bukan malah sebaliknya. Apalagi, munculnya bahasa juga mempunyai proses pemahaman panjang.

“Sekarang ini masyarakat justru dikacaukan dengan pemahaman bahasa. Banyak kata-kata yang justru mengalami pergeseran makna. Atau tidak sedikit pula yang justru berseteru karena perbedaan bahasa meski memiliki makna yang sama,” kata Bib Anis.

Karena itu, lanjutnya, diperlukan pemahaman yang baik dalam melihat bahasa. Baginya bahasa seharusnya menjadi wasilah atau alat untuk berkomunikasi. Bahasa harusnya menjadi alat untuk memahami realitas.

“Meski begitu jangan mengidentikkan bahasa dengan kenyataan. Karena bagaimanapun bahasa hanya alat penunjuk. Realitas harus dipahami dengan tenang dan bijaksana,” terangnya.

Terlebih dikatakannya setiap orang memiliki sudut pandang yang personal dalam melihat kehidupan tersebut. Sehingga jangan sampai memaksakan sudut pandang tersebut kepada orang lain.

Diapun menceritakan bagaimana ulama di zaman dahulu seringkali berbeda pendapat. Namun perbedaan pendapat itu tak pernah sampai menjadikan permasalahan. Lantaran masing-masing berdaulat di wilayahnya sendiri.

“Yang terpenting harus memiliki kesadaran agar tidak mudah dimanipulasi atau dihasut,” tegasnya.

 

Reporter: Cholis Anwar
Editor: Ali Muntoha

Komentar