Baru Tiga Hari Dibuka, 3.108 Warga Pati Ikut Sensus Penduduk Online
Cholis Anwar
Selasa, 18 Februari 2020 15:46:19
Kepala Badan Pusat Statiatik (BPS) Pati Anang Sarwoto mengatakan, dari 986 KK tersebut setidaknya sudah ada 3.108 penduduk yang terdata. Meski terbilang kecil, namun jumlah tersebut cukup menggembirakan mengingat sensus baru dibuka tiga hari.
"Kalau sampai berakhirnya sensus penduduk
online ini, kami yakin jumlah KK yang masuk di pengisian
online akan lebih banyak," katanya, Selasa (18/2/2020).
Ia menjelaskan, saat ini sensus penduduk
online memang menjadi salah satu cara untuk memudahkan pendataan penduduk. Meski begitu, ia mengakui sistem
online tak akan bisa mencakup 100 persen penduduk di Pati. Karenanya, BPS akan tetap melakukan sensus secara
offline untuk menutup kekurangannya.
Dalam sistem
offline ini, petugas BPS akan mendata dari rumah ke rumah yang belum melakukan sensus. Kendati begitu, petugas juga berkewajiban melakukan validasi ulang terhadap warga yang melakukan sensus secara
online namun ada yang kekurangan.
”Jadi mislanya ada data yang tidak sesuai, baik itu karena sistem ataupun kesalahan, petugas kami akan melakukan verifikasi ulang ke yang bersangkutan. Meakipun sistemnya
online, kami tetap melakukan akurasi data yang diinput supaya benar-benar valid,” terangnya.
Ia menyebutkan, sensus penduduk
online ini digelar selama kurang lebih 1,5 bulan. Mulai pada 15 Februari 2020 dan berakhir pada 31 Maret 2020. Hanya, ia mengakui, untuk sensus
online ini banyak masyarakat yang belum tahu. Karena itu, pihaknya pun aktif melakukan sosialisasi di 21 kecamatan secara bertahap.”Untuk sasarannya sendiri, lebih kepada warga pengguna gawai. Terutama bagi mereka yang sibuk kerja," terang Anang.Untuk itu, ia berharap agar masyarakat juga proaktif untuk mengisi data
online tersebut. Sebab, data itu nantinya akan digunakan pemerintah untuk mengambil kebijakan.
Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Pati - Minat masyarakat Kabupaten Pati untuk mengikuti sensus penduduk secara
online terbilang tinggi. Sebab, sampai hari ini, ada 986 dari 483.853 Kepala Keluarga (KK) yang sudah melakukan sensus.
Kepala Badan Pusat Statiatik (BPS) Pati Anang Sarwoto mengatakan, dari 986 KK tersebut setidaknya sudah ada 3.108 penduduk yang terdata. Meski terbilang kecil, namun jumlah tersebut cukup menggembirakan mengingat sensus baru dibuka tiga hari.
"Kalau sampai berakhirnya sensus penduduk
online ini, kami yakin jumlah KK yang masuk di pengisian
online akan lebih banyak," katanya, Selasa (18/2/2020).
Ia menjelaskan, saat ini sensus penduduk
online memang menjadi salah satu cara untuk memudahkan pendataan penduduk. Meski begitu, ia mengakui sistem
online tak akan bisa mencakup 100 persen penduduk di Pati. Karenanya, BPS akan tetap melakukan sensus secara
offline untuk menutup kekurangannya.
Dalam sistem
offline ini, petugas BPS akan mendata dari rumah ke rumah yang belum melakukan sensus. Kendati begitu, petugas juga berkewajiban melakukan validasi ulang terhadap warga yang melakukan sensus secara
online namun ada yang kekurangan.
”Jadi mislanya ada data yang tidak sesuai, baik itu karena sistem ataupun kesalahan, petugas kami akan melakukan verifikasi ulang ke yang bersangkutan. Meakipun sistemnya
online, kami tetap melakukan akurasi data yang diinput supaya benar-benar valid,” terangnya.
Ia menyebutkan, sensus penduduk
online ini digelar selama kurang lebih 1,5 bulan. Mulai pada 15 Februari 2020 dan berakhir pada 31 Maret 2020. Hanya, ia mengakui, untuk sensus
online ini banyak masyarakat yang belum tahu. Karena itu, pihaknya pun aktif melakukan sosialisasi di 21 kecamatan secara bertahap.
”Untuk sasarannya sendiri, lebih kepada warga pengguna gawai. Terutama bagi mereka yang sibuk kerja," terang Anang.
Untuk itu, ia berharap agar masyarakat juga proaktif untuk mengisi data
online tersebut. Sebab, data itu nantinya akan digunakan pemerintah untuk mengambil kebijakan.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Supriyadi