Rumah Janda Tua di Pati Roboh Diterjang Hujan Angin
Cholis Anwar
Minggu, 1 Maret 2020 16:22:25
Ketua Relawan SAR Tunggul Wulung Desa Banyutowo Ali Masadi mengatakan, kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB. Pada saat itu, di desa setempat telah terjadi hujan disertai angin kencang.
"Saat kejadian, warga juga takut dan khawatir kalau terjadi apa-apa," katanya.
Dia mengaku tidak tahu muasal dari mana arah angin tersebut. Angin dipastikan datang secara tiba-tiba dan kemudian menghantam rumah Sumi yang berukuran 5 x 7 meter itu.
Apalagi, posisi rumah Sumi sendiri tepat berada di bibir pantai. Sehingga sangat mudah untuk di terpa angin.
"Pada saat kejadian, Korban sempat keluar rumah. Baru setelah Sumi berada di luar, rumah kemudian roboh, sehingga tidak ada korban jiwa," terangnya.
"Pada saat kejadian, Korban sempat keluar rumah. Baru setelah Sumi berada di luar, rumah kemudian roboh, sehingga tidak ada korban jiwa," terangnya.Dia menambahkan, rumah tersebut sebetulnya dibangun secara semi permanen oleh kerabat. Tetapi yang menempati adalah Mbah Sumi beserta anaknya, yakni David.Atas kejadian itu, kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 15 juta. Mengingat, posisi rumah rata dengan tanah dan harus dibangun mulai awal. Reporter: Cholis AnwarEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Pati- Nasib nahas dialami oleh Sumi, janda berusia 62 tahun yang tinggal di Desa Banyutuwo RT 06 RW 01 Kecamatan Dukuhseti, Pati. Saat ini rumahnya sudah rata dengan tanah lantaran roboh diterjang hujan dan angin kencang, Minggu (1/3/2020).
Ketua Relawan SAR Tunggul Wulung Desa Banyutowo Ali Masadi mengatakan, kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB. Pada saat itu, di desa setempat telah terjadi hujan disertai angin kencang.
"Saat kejadian, warga juga takut dan khawatir kalau terjadi apa-apa," katanya.
Dia mengaku tidak tahu muasal dari mana arah angin tersebut. Angin dipastikan datang secara tiba-tiba dan kemudian menghantam rumah Sumi yang berukuran 5 x 7 meter itu.
Apalagi, posisi rumah Sumi sendiri tepat berada di bibir pantai. Sehingga sangat mudah untuk di terpa angin.
"Pada saat kejadian, Korban sempat keluar rumah. Baru setelah Sumi berada di luar, rumah kemudian roboh, sehingga tidak ada korban jiwa," terangnya.
Dia menambahkan, rumah tersebut sebetulnya dibangun secara semi permanen oleh kerabat. Tetapi yang menempati adalah Mbah Sumi beserta anaknya, yakni David.
Atas kejadian itu, kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 15 juta. Mengingat, posisi rumah rata dengan tanah dan harus dibangun mulai awal.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Ali Muntoha