Rabu, 19 November 2025


Apalagi bagi desa yang memiliki cukup banyak perantau, antisipasi tentu harus digalakkan. Tujuannya supaya masyarakat setempat tidak tertular oleh warga yang dari luar daerah atau dari daerah pandemik.

Hal itulah yang dilakukan pemerintah Desa Pelemgedhe, Kecamatan Pucakwangi. Mereka bahkan sudah mengambil sejumlah langkah strategis untuk meminimalisir pandemi tersebut dengan membuat posko anti persebaran virus corona.

Baca: Satu PDP di Pati Meninggal Dunia

Kepala Desa Pelemgedhe, Hadi Mustamar mengatakan, setelah adanya kepulangan para perantau itu, pihaknya segera bergerak cepat dengan membentuk posko anti penyebaran virus korona di balai desanya. Dengan ketrampilannya sebagai seorang dokter, dia menggandeng bidan desa serta puluhan kader kesehatan yang ada di desanya untuk melakukan pemantauan.

“Para pendatang itu akan dilakukan pendataan serta pemeriksaan. Terutama untuk melihat adanya keluhan kesehatan atau tidak. Semua warga pendatang juga diberikan vitamin untuk menjaga daya tahan serta meningkatkan imunitas,” terangnya.

Bila ada warga yang memiliki keluhan, maka akan segera dirujuk ke puskesmas. Namun bila ada warga pendatang yang merasakan sesak nafas akan langsung dirujuk ke poli paru rumah sakit umum daerah (RSUD) Soewondo.

Baca: PDP Covid-19 di Pati yang Meninggal Ternyata Mahasiswa Jakarta

“Ini menjadi upaya kami untuk memastikan kesehatan warga desa. Kebetulan kami juga ada info grup desa sehingga setiap ada pendatang dari luar kota dan luar negeri bisa langsung dipantau,” imbuhnya.

Hingga Kamis (26/3/2030) kemarin, dikatakannya sedikitnya ada 23 perantau yang pulang ke desanya. Puluhan perantau itu berasal dari luar negeri seperti Malaysia maupun sejumlah kota besar seperti dari Jakarta, Surabaya, dan Batam.Diperkirakan, jumlah perantau itu akan semakin bertambah kedepannya. Mengingat sejumlah pabrik di kota besar mulai meliburkan karyawannya. Data dari desa sendiri menyebutkan ada sekitar 200 hingga 300 warganya yang menjadi perantau. Meski dia tidak bisa memastikan jumlah yang akan pulang.Baca: Diduga Dibunuh, Warga Pati Tewas di Pinggir Jalan dengan Luka Sayatan di Leher"Hasilnya hingga saat ini Alhamdulillah setelah diperiksa sehat semua. Tidak ada yang mengeluhkan kesehatannya. Meskipun sebatas batuk dan pilek,”ujarnya.Meski begitu, pihaknya tetap menyarankan agar para perantau itu dapat melakukan isolasi mandiri atau istirahat di rumah selama 14 hari. Pihaknya juga memberikan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuhnya.“Kami juga bekerjasama dengan 30 kader kesehatan yang tersebar di seluruh desa serta bidan untuk memantau kondisi para perantau tersebut. Kalau memang ada keluhan kesehatan akan kami pantau intensif. Sekalipun baru saja memeriksakan diri,” tutupnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar