Sabtu, 22 November 2025


Pasalnya, sebulan menjelang Ramadan, mereka selalu kebanjiran order yang tak terkira. Bahkan pesanan bisa mencapai tiga kali lipat dibandingkan hari biasa.

Namun karena dampak Covid-19 ini, pesanan dari pembeli hampir tidak ada. Para pelaku UMKM setiap hari hanya menyangga dagu sembari menunggu ada pesanan masuk.

Hal itu sebagaimana yang dirasakan oleh Tri Isnaeni, slaah satu produsen kue kering di Dukuh Randukuning, Kelurahan Pati Lor. Dia mengaku, sudah hampir dua pekan ini belum ada pesanan.

Padahal, sebelum ramadan biasnaya adalah momen banyam hajatan warga. Dan pada saat itu pula, kue biasanya laris terjual.

"Ini hajatan tidak ada, semua panik karena Covid-19. Ya mau bagaimana lagi, tidak ada yang membeli," katanya, Selasa (31/3/2020).

Dia menambahkan, semenjak adanya imbauan social distancing, ia pun mengaku langsung membatasi produksi. Bahkan saat ini sudah tidak ada produksi kue kering lagi.
Dia menambahkan, semenjak adanya imbauan social distancing, ia pun mengaku langsung membatasi produksi. Bahkan saat ini sudah tidak ada produksi kue kering lagi."Saya juga harus menjaga karyawan agar terhindar dari virus. Makannya, produksi saya hentikan," imbuhnya.Dia berharap, kondisi tidak menentu ini bisa segera berakhir. Sehingga aktivitas masyarakat kembali normal. Begitu juga dengan iklim usaha, diharapkan kembali stabil."Dengan kondisi seperti ini, kami harap pemerintah bisa mmeberikan keringanan pembayaran pinjaman, sehingga UMKM nantinya masih bisa tertolong" tutupnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler