Kapal Luar Daerah Masuk di Pelabuhan Juwana Wajib Dilakukan Pemeriksaan
Cholis Anwar
Selasa, 21 April 2020 14:51:37
Karena hal itu, pihak Syahbandar Pelabuhan Juwana pun rutin melakukan pengecekan terhadap para nelayan. Terutama bagi nelayan yang pernah berlabuh di zona merah.
Bagian Tata Usaha Syahbandar Juwana Budiono mengatakan, sejauh ini memnag belum ada nelayan maupun Anak Buah Kapal (ABK) yang terpapar virus corona. Tetapi pemeriksaan kesehatan tetap dilakukan.
"Setiap kapal yang akan berangkat melaut, maka kami lakukan pemeriksaan duku. Kalau misalnya ada gejala panas atau demam tinggi, maka kami tidak memperbolehkan untuk melaut," katanya, Selasa (21/4/2020).
Lebih lanjut, apabila ada kapal yang mempunyai riwayat berada di zona merah, pihaknya pun akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Sehingga setiap kapal yang masuk dipastikan tidak terpapar corona.
"Semua kami lakukan dengan prosedur kesehatan. Kami juga melibatkan pihak kesehatan, sehingga penanganannya lebih cepat," imbuhnya.
"Semua kami lakukan dengan prosedur kesehatan. Kami juga melibatkan pihak kesehatan, sehingga penanganannya lebih cepat," imbuhnya.Ia menambahkan, selama bulan ini setidaknya ada 150 kapal yang sudah keluar masuk di Pelabuhan Juwana. Hanya, rata-rata memang kapal ikan. Sementara untuk kapal barang maupun penumpang hanya beberapa kapal saja."Yang sangat kami antisipasi adalah kapal barang maupun kapal penupang dari luar negeri. Kalau ada seperti itu, langsung akan lami lakukan pemeriksaan," tutupnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Pati - Banyaknya nelayan yang keluar masuk di Pelabuhan Juwana, membuat petugas Syahbandar terus memutar otak. Apalagi di tengah pandemi yang mengancam nyawa.
Karena hal itu, pihak Syahbandar Pelabuhan Juwana pun rutin melakukan pengecekan terhadap para nelayan. Terutama bagi nelayan yang pernah berlabuh di zona merah.
Bagian Tata Usaha Syahbandar Juwana Budiono mengatakan, sejauh ini memnag belum ada nelayan maupun Anak Buah Kapal (ABK) yang terpapar virus corona. Tetapi pemeriksaan kesehatan tetap dilakukan.
"Setiap kapal yang akan berangkat melaut, maka kami lakukan pemeriksaan duku. Kalau misalnya ada gejala panas atau demam tinggi, maka kami tidak memperbolehkan untuk melaut," katanya, Selasa (21/4/2020).
Lebih lanjut, apabila ada kapal yang mempunyai riwayat berada di zona merah, pihaknya pun akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Sehingga setiap kapal yang masuk dipastikan tidak terpapar corona.
"Semua kami lakukan dengan prosedur kesehatan. Kami juga melibatkan pihak kesehatan, sehingga penanganannya lebih cepat," imbuhnya.
Ia menambahkan, selama bulan ini setidaknya ada 150 kapal yang sudah keluar masuk di Pelabuhan Juwana. Hanya, rata-rata memang kapal ikan. Sementara untuk kapal barang maupun penumpang hanya beberapa kapal saja.
"Yang sangat kami antisipasi adalah kapal barang maupun kapal penupang dari luar negeri. Kalau ada seperti itu, langsung akan lami lakukan pemeriksaan," tutupnya.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Supriyadi