Soal Penggunaan Hotel Safin Jadi Tempat Karantina, Saiful Arifin: Saya Siap Diaudit
Cholis Anwar
Rabu, 6 Mei 2020 15:38:31
“Saya siap diaudit. Saya sangat transparan. Apa yang menjadi tujuan kita adalah memberikan fasilitas kepada masyarakat Kabupaten Pati. Ini kita lakukan untuk membantu,” tegasnya.
Pihaknya juga menjelaskan asal muasal penggunaan hotel tersebut. Bahkan secara pribadi pihaknya juga merelakan Hotel Safin sebagai tempat karantina berdasarkan pertimbangan yang matang.
Baca: Biaya Karantina di Hotel Safin Dipertanyakan, Begini Penjelasan Bupati PatiIa menyebut, dirinya merasa prihatin ketika beberapa waktu lalu ada berita mengenai adanya tenaga medis yang mendapat penolakan dari tempat kos dan salah satu hotel.
Apalagi, penolakan tenaga medis tersebut karena menangani pasien Covid-19 dan dikhawatirkan jadi sumber penularan. Hal inilah yang pada mulanya membuatnya tergerak membantu.
“Saya sudah berkonsultasi dengan manajemen. Bagaimana kalau kami bergerak demi kemanusiaan? Tentunya keputusan ini sudah kami pikirkan matang-matang,” terang Safin.
Selain pertimbangan itu, Safin juga mendapat dorongan dari daerah tetangga, antara lain Kudus dan Jepara. Ketika itu keduanya telah memiliki tempat karantina khusus, sedangkan Pati belum.
Selain pertimbangan itu, Safin juga mendapat dorongan dari daerah tetangga, antara lain Kudus dan Jepara. Ketika itu keduanya telah memiliki tempat karantina khusus, sedangkan Pati belum.
Baca: Pati Siapkan 119 Kamar Hotel Safin untuk Tempat Karantina“Di Kudus pakai rusun (rumah susun, red). Kita punya rusun, tapi saya pikir tidak mungkin di situ karena penghuninya sudah banyak. Terus kemarin ada juga usul untuk memanfaatkan GOR dan Gedung PGRI,” jelasnya.Namun, lanjut Safin, jika dihitung besaran bajetnya, biaya untuk menyulap GOR atau Gedung PGRI sebagai rumah karantina akan sangat besar. Di sisi lain, Hotel Safin telah memiliki fasilitas yang cukup memadai.“Kami bermaksud membantu. Seperti kemarin, ada masyarakat yang rapid test reaktif. Dia jadi bahan pergunjingan. Masyarakat takut, akhirnya dikarantina di Safin dan sekarang sudah diperbolehkan pulang karena hasil swabnya negatif,” tutupnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Pati - Wakil Bupati Pati Saiful Arifin mengaku siap diaudit terkait penggunaan The Safin Hotel atau Hotel Safin sebagai tempat karantina selama penanganan covid-19.
“Saya siap diaudit. Saya sangat transparan. Apa yang menjadi tujuan kita adalah memberikan fasilitas kepada masyarakat Kabupaten Pati. Ini kita lakukan untuk membantu,” tegasnya.
Pihaknya juga menjelaskan asal muasal penggunaan hotel tersebut. Bahkan secara pribadi pihaknya juga merelakan Hotel Safin sebagai tempat karantina berdasarkan pertimbangan yang matang.
Baca: Biaya Karantina di Hotel Safin Dipertanyakan, Begini Penjelasan Bupati Pati
Ia menyebut, dirinya merasa prihatin ketika beberapa waktu lalu ada berita mengenai adanya tenaga medis yang mendapat penolakan dari tempat kos dan salah satu hotel.
Apalagi, penolakan tenaga medis tersebut karena menangani pasien Covid-19 dan dikhawatirkan jadi sumber penularan. Hal inilah yang pada mulanya membuatnya tergerak membantu.
“Saya sudah berkonsultasi dengan manajemen. Bagaimana kalau kami bergerak demi kemanusiaan? Tentunya keputusan ini sudah kami pikirkan matang-matang,” terang Safin.
Selain pertimbangan itu, Safin juga mendapat dorongan dari daerah tetangga, antara lain Kudus dan Jepara. Ketika itu keduanya telah memiliki tempat karantina khusus, sedangkan Pati belum.
Baca: Pati Siapkan 119 Kamar Hotel Safin untuk Tempat Karantina
“Di Kudus pakai rusun (rumah susun, red). Kita punya rusun, tapi saya pikir tidak mungkin di situ karena penghuninya sudah banyak. Terus kemarin ada juga usul untuk memanfaatkan GOR dan Gedung PGRI,” jelasnya.
Namun, lanjut Safin, jika dihitung besaran bajetnya, biaya untuk menyulap GOR atau Gedung PGRI sebagai rumah karantina akan sangat besar. Di sisi lain, Hotel Safin telah memiliki fasilitas yang cukup memadai.
“Kami bermaksud membantu. Seperti kemarin, ada masyarakat yang rapid test reaktif. Dia jadi bahan pergunjingan. Masyarakat takut, akhirnya dikarantina di Safin dan sekarang sudah diperbolehkan pulang karena hasil swabnya negatif,” tutupnya.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Supriyadi