Kamis, 20 November 2025


Kepala DKK Pati Edi Siswanto mengatakan, dengan adanya kebijakan ini kebutuhan alat rapid test dipastikan akan lebih banyak. Ini lantaran, jumlah ibu hamil yang hendak melahirkan jumlahnya juga terbilang banyak.

”Jadi rapid test ini khusus ibu yang akan melahirkan. Kalau baru hamil dan HPL-nya masih lama ya tidak di-rapid test," katanya, Kamis (4/6/2020).

Dia menyebutkan, sampai pada Juni total bumil di Kabupaten Pati ada sekitar 3.000 orang. Hanya, yang hendak melahirkan jumlahnya kurang dari 25 persen dan tersebar di semua kecamatan di Pati.

Untuk itu, pihaknya sudah mendistribusikan alat rapid test ke masing-masing puskesmas. Totalnya pun variatif, yakni menyesuaikan banyaknya bumil yang ada di masing-masing kecamatan.

”Jadi pemeriksaannya dilakukan di setiap kecamatan. Kalau ada bumil yang reaktif, nantinya akan langsung dilakukan isolasi dan penanganan lebih lanjut,” tegasnya.
”Jadi pemeriksaannya dilakukan di setiap kecamatan. Kalau ada bumil yang reaktif, nantinya akan langsung dilakukan isolasi dan penanganan lebih lanjut,” tegasnya.Sementara, untuk rapid test akan dilakukan secara gratis. Semua biaya sudah ditanggung oleh pemkab.Untuk diketahui, pemkab sudah membeli 7.000 alat rapid untuk kebutuhan masyraakat. Dari jumlah tersebut, sebagian di antaranya dikhususkan untuk bumil. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler