DPRD Pati Upayakan Rapid Test Gratis Bagi Santri
Cholis Anwar
Sabtu, 6 Juni 2020 14:13:33
Ketua DPRD Pati Ali Badruddin mengatakan, sebelum
New Normal benar-benar diberlakukan, semua persiapan diminta dilakukan. Terutama di instansi pendidikan baik formal dan non formal seperti pesantren
"Kita tau lah bagaimana kehidupan santri di pondok. Kami akan mengupayakan untuk
rapid tes gratis. Kami akan kordinasikan hal itu dengan Gugus Tugas Covid-19 Pati, karena pengelolaan anggaran ada di sana," katanya usai menemui para audiens dari LP Ma'arif Pati, Santu (6/6/2020).
Lebih lanjut, di Pondok Pesantren itu kapasitas santri biasanya lebih banyak. Bahkan untuk tidur saja, satu kamar bisa dihuni oleh banyak orang.
Menurutnya, kalau
New Normal diberlakukan, santri sudah mulai masuk ke pondok, tetapi kondisinya masih tetap sama, tentu akan sangat berbahaya.
"Kita sebagai bagian dari pemerintah daerah, tentunya kita harus mempunyai perhatian, terutama dalam mengambil kebijakan terkait hal itu," tegasnya.
"Kita sebagai bagian dari pemerintah daerah, tentunya kita harus mempunyai perhatian, terutama dalam mengambil kebijakan terkait hal itu," tegasnya.Sementara Ketua LP Ma'arif Ahmad Adif al Arif mengatakan, sebelum
new normal itu diberlakukan, setidaknya pemerintah daerah mempunyai perhatian bagi pesantren. Setidaknya sarana dan prasarana ini harus memadai terlebih dahulu."Saya harap pemerintah daerah atau instansi yang terkait bisa membantu mempersiapkan ini. Jangan sampai terjadi penularan covid-19 di pesantren," tutupnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Pati - Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Pati akan mengupayakan adanya rapid test gratis bagi para santri. Hal itu menyusul program New Normal yang akan segera diberlakukan oleh pemerintah.
Ketua DPRD Pati Ali Badruddin mengatakan, sebelum New Normal benar-benar diberlakukan, semua persiapan diminta dilakukan. Terutama di instansi pendidikan baik formal dan non formal seperti pesantren
"Kita tau lah bagaimana kehidupan santri di pondok. Kami akan mengupayakan untuk rapid tes gratis. Kami akan kordinasikan hal itu dengan Gugus Tugas Covid-19 Pati, karena pengelolaan anggaran ada di sana," katanya usai menemui para audiens dari LP Ma'arif Pati, Santu (6/6/2020).
Lebih lanjut, di Pondok Pesantren itu kapasitas santri biasanya lebih banyak. Bahkan untuk tidur saja, satu kamar bisa dihuni oleh banyak orang.
Menurutnya, kalau New Normal diberlakukan, santri sudah mulai masuk ke pondok, tetapi kondisinya masih tetap sama, tentu akan sangat berbahaya.
"Kita sebagai bagian dari pemerintah daerah, tentunya kita harus mempunyai perhatian, terutama dalam mengambil kebijakan terkait hal itu," tegasnya.
Sementara Ketua LP Ma'arif Ahmad Adif al Arif mengatakan, sebelum new normal itu diberlakukan, setidaknya pemerintah daerah mempunyai perhatian bagi pesantren. Setidaknya sarana dan prasarana ini harus memadai terlebih dahulu.
"Saya harap pemerintah daerah atau instansi yang terkait bisa membantu mempersiapkan ini. Jangan sampai terjadi penularan covid-19 di pesantren," tutupnya.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Supriyadi