Pemkab Pati Usulkan Rapid Test Gratis untuk Santri
Cholis Anwar
Kamis, 11 Juni 2020 15:12:47
Sekda Pemkab Pati Suharyono mengatakan, rapat tersebut salah satunya memang membahas tentang
rapid test untuk para santri. Rencananya anggaran akan diambilkan dari dana tak terduga.
”Namun, kami masih menunggu usulan dari dinas kesehatan untuk menghitung kira-kira berapa jumlahnya,” katanya.
Dia menambahkan, dari informasi yang diterimanya, setidaknya ada 20 ribu lebih santri yang ada di Kajen, Kecamatan Margoyoso. Sehingga, perlu adanya data keseluruhan santri di Kabupaten Pati untuk mengkalkulasi dana dan kebutuhan
rapid test yang harus disediakan.
”Bagi santri dari luar daerah yang sudah punya hasil
rapid test dari daerah asalnya tentu tidak perlu test lagi. Namun, bagi yang belum,
Insyaa Allah kami laksanakan
rapid test di Puskesmas. Biayanya kami gratiskan dari dana tak terduga,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Pati Joni Kurnianto secara khusus meminta pemerintah daerah melakukan persiapan khusus untuk mengantisipasi kedatangan para santri ke pondok.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Pati Joni Kurnianto secara khusus meminta pemerintah daerah melakukan persiapan khusus untuk mengantisipasi kedatangan para santri ke pondok.”Santri-santri yang mau masuk ke ponpes jumlahnya cukup banyak. Mereka mengalami kendala karena harus tes kesehatan di Puskesmas.
Rapid test harus dilakukan, padahal tidak semua santri berasal dari keluarga berpunya,” ungkapnya.”Pesantren besar seperti Raudlatul Ulum sudah menyediakan dana khusus untuk
rapid test, tapi bagaimana dengan yang lain. Saya rasa ini harus jadi perhatian,” tambahnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Pati - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati berupaya untuk memfasilitasi rapid test gratis bagi para santri yang akan kembali ke Pondok Pesantren (Ponpes). Bahkan hal ini sudah diutarkan dalam forum Rapat Badan Anggaran (Banggar) di Ruang Rapat Paripurna DPRD Pati, Kamis (11/6/2020).
Sekda Pemkab Pati Suharyono mengatakan, rapat tersebut salah satunya memang membahas tentang rapid test untuk para santri. Rencananya anggaran akan diambilkan dari dana tak terduga.
”Namun, kami masih menunggu usulan dari dinas kesehatan untuk menghitung kira-kira berapa jumlahnya,” katanya.
Dia menambahkan, dari informasi yang diterimanya, setidaknya ada 20 ribu lebih santri yang ada di Kajen, Kecamatan Margoyoso. Sehingga, perlu adanya data keseluruhan santri di Kabupaten Pati untuk mengkalkulasi dana dan kebutuhan rapid test yang harus disediakan.
”Bagi santri dari luar daerah yang sudah punya hasil rapid test dari daerah asalnya tentu tidak perlu test lagi. Namun, bagi yang belum, Insyaa Allah kami laksanakan rapid test di Puskesmas. Biayanya kami gratiskan dari dana tak terduga,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Pati Joni Kurnianto secara khusus meminta pemerintah daerah melakukan persiapan khusus untuk mengantisipasi kedatangan para santri ke pondok.
”Santri-santri yang mau masuk ke ponpes jumlahnya cukup banyak. Mereka mengalami kendala karena harus tes kesehatan di Puskesmas. Rapid test harus dilakukan, padahal tidak semua santri berasal dari keluarga berpunya,” ungkapnya.
”Pesantren besar seperti Raudlatul Ulum sudah menyediakan dana khusus untuk rapid test, tapi bagaimana dengan yang lain. Saya rasa ini harus jadi perhatian,” tambahnya.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Supriyadi