Satpol PP Sebut Kesadaran Warga Pati Pakai Masker Masih Rendah
Cholis Anwar
Senin, 15 Juni 2020 13:05:25
Apalagi, dari temuan yang didapatkan, kedisiplinan warga untuk menggunakan masker dinilai cukup rendah. Bahkan ada yang kucing-kucingan dengan petugas penjagaan di depan pasar.
Kasatpol PP Pati Hadi Santosa mengatakan, saat masuk pasar, memang warga menggunakan masker. Tetapi setelah sampai di dalam dan interaksi dengan pedagang rata-rata mereka melepas masker.
"Ini yang mencoba kita disiplinkan, agar warga tetap mengenakan masker meskipun sedang berinteraksi," katanya, Senin (15/6/2020).
Saat ini, lanjutnya, memang ada pengetatan penjagaan di pasar-pasar. Bahkan untuk keluar masuk pun sebisa mungkin hanya satu pintu. Hal itu agar proses pengawasan lebih mudah.
Selain itu, bagi masyarakat yang berada di dalam pasar dan diketahui tidak menggunakan masker, akan dikenakan sanksi. Hanya, sanksi ini baru akan disosialisasikan.
"Kami akan masuk di pasar dan memantau kedisiplinan warga. Untuk sanksinya sendiri, apabila tidak menggunakan masker di pasar maupun di tempat umum, maka diminta untuk pulang," terangnya.Selain itu, di sejumlah pasar juga ditambah pos penjagaan. Terutama di pasar yang pola interaksi masyarakatnya cukup dominan. Seperti di Pasar Winong termasuk Pasar Hewan, Pasar Margorejo, Pasar Puncel, Pasar Ngablak, Pasar Bulumanis, Pasar Trangkil dan Pasar Runting."Kemudian mulai 17 hingga 20 Juni nanti, semua pedagang di pasar tradisional juga akan dilakukan rapid tes," tandasnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Pati - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pati rutin menggelar operasi di sejumlah pasar. Hal itu untuk mengimbau kepada pedagang maupun pembeli agar tidak melepas masker ketika sedang berinteraksi.
Apalagi, dari temuan yang didapatkan, kedisiplinan warga untuk menggunakan masker dinilai cukup rendah. Bahkan ada yang kucing-kucingan dengan petugas penjagaan di depan pasar.
Kasatpol PP Pati Hadi Santosa mengatakan, saat masuk pasar, memang warga menggunakan masker. Tetapi setelah sampai di dalam dan interaksi dengan pedagang rata-rata mereka melepas masker.
"Ini yang mencoba kita disiplinkan, agar warga tetap mengenakan masker meskipun sedang berinteraksi," katanya, Senin (15/6/2020).
Saat ini, lanjutnya, memang ada pengetatan penjagaan di pasar-pasar. Bahkan untuk keluar masuk pun sebisa mungkin hanya satu pintu. Hal itu agar proses pengawasan lebih mudah.
Selain itu, bagi masyarakat yang berada di dalam pasar dan diketahui tidak menggunakan masker, akan dikenakan sanksi. Hanya, sanksi ini baru akan disosialisasikan.
"Kami akan masuk di pasar dan memantau kedisiplinan warga. Untuk sanksinya sendiri, apabila tidak menggunakan masker di pasar maupun di tempat umum, maka diminta untuk pulang," terangnya.
Selain itu, di sejumlah pasar juga ditambah pos penjagaan. Terutama di pasar yang pola interaksi masyarakatnya cukup dominan. Seperti di Pasar Winong termasuk Pasar Hewan, Pasar Margorejo, Pasar Puncel, Pasar Ngablak, Pasar Bulumanis, Pasar Trangkil dan Pasar Runting.
"Kemudian mulai 17 hingga 20 Juni nanti, semua pedagang di pasar tradisional juga akan dilakukan rapid tes," tandasnya.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Supriyadi