Tren Gowes Makin Diminati, Penjual Sepeda di Pati Kebanjiran Pembeli
Cholis Anwar
Jumat, 19 Juni 2020 13:48:49
Hal itu dibuktikan dengan jenis sepeda yang harganya cukup fantastis. Sehingga hanya bisa dijangkau oleh mereka yang berkantong tebal.
Hal ini yang membuat penjual sepeda di Kabupaten Pati kebanjiran pembeli. Bisa dibilang rezeki nomplok di tengah pandemi Covid-19.
Toko Sepeda Usaha Murni yang beralamat di Jalan Kolonel Sunandar nomor 35 Pati merasakan dampak tersebut. Salah satu karyawan Woro Surya mengaku, terjadi peningkatan penjualan hingga dua kali lipat selama pageblug ini.
“Kalau di sini puncaknya Maret kemarin. Pada hari-hari biasa sebelum ada covid-19 penjualan per hari mungkin antara 10 sampai 15 unit. Maret kemarin naik sampai dua kali lipat, sehari bisa terjual antara 25 sampai 30 unit. Sekarang ini tidak seramai Maret, tapi tetap lebih ramai dibanding sebelum corona,” katanya, Jumat (19/6/2020).
Menurut Woro, jenis sepeda yang paling banyak diminati masyarakat Pati belakangan ini ialah Seli alias sepeda lipat. Untuk jenis sepeda lipat saja, per hari bisa terjual lima hingga sepuluh unit.
“Kisaran harga sepeda lipat di sini, kalau yang alumunium Rp dua jutaan lebih, sedangkan yang besi Rp 1,5 jutaan. Yang paling laris di sini produk sepeda lipat dari pacific dan element,” terangnya.
“Kisaran harga sepeda lipat di sini, kalau yang alumunium Rp dua jutaan lebih, sedangkan yang besi Rp 1,5 jutaan. Yang paling laris di sini produk sepeda lipat dari pacific dan element,” terangnya.Toko Usaha Murni sendiri menjual berbagai jenis dan merek sepeda, di antaranya Thrill, Pasific, Polygon, United, Phoenix, dan Element.Sementara salah satu pengunjung Toko Sepeda Usaha Murni Ulil Albab (25) mengaku, pandemi corona memang berpengaruh terhadap peningkatan tren bersepeda di tengah masyarakat.“Karena untuk menjaga kebugaran, bersepeda termasuk pilihan jenis olah raga yang menarik. Kalau saya sendiri sebetulnya hobi bersepeda sejak dulu, tapi sempat vacum beberapa waktu karena nggak ada temannya. Sekarang banyak teman yang bersepeda, saya jadi ingin sepedaan lagi,” tutupnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Pati - Bersepeda atau gowes saat ini tidak hanya sekedar untuk kebutuhan berolahraga, tetapi sudah menjadi gaya hidup. Penikmatnya pun bisa dibilang kaum kelas menegah ke atas.
Hal itu dibuktikan dengan jenis sepeda yang harganya cukup fantastis. Sehingga hanya bisa dijangkau oleh mereka yang berkantong tebal.
Hal ini yang membuat penjual sepeda di Kabupaten Pati kebanjiran pembeli. Bisa dibilang rezeki nomplok di tengah pandemi Covid-19.
Toko Sepeda Usaha Murni yang beralamat di Jalan Kolonel Sunandar nomor 35 Pati merasakan dampak tersebut. Salah satu karyawan Woro Surya mengaku, terjadi peningkatan penjualan hingga dua kali lipat selama pageblug ini.
“Kalau di sini puncaknya Maret kemarin. Pada hari-hari biasa sebelum ada covid-19 penjualan per hari mungkin antara 10 sampai 15 unit. Maret kemarin naik sampai dua kali lipat, sehari bisa terjual antara 25 sampai 30 unit. Sekarang ini tidak seramai Maret, tapi tetap lebih ramai dibanding sebelum corona,” katanya, Jumat (19/6/2020).
Menurut Woro, jenis sepeda yang paling banyak diminati masyarakat Pati belakangan ini ialah Seli alias sepeda lipat. Untuk jenis sepeda lipat saja, per hari bisa terjual lima hingga sepuluh unit.
“Kisaran harga sepeda lipat di sini, kalau yang alumunium Rp dua jutaan lebih, sedangkan yang besi Rp 1,5 jutaan. Yang paling laris di sini produk sepeda lipat dari pacific dan element,” terangnya.
Toko Usaha Murni sendiri menjual berbagai jenis dan merek sepeda, di antaranya Thrill, Pasific, Polygon, United, Phoenix, dan Element.
Sementara salah satu pengunjung Toko Sepeda Usaha Murni Ulil Albab (25) mengaku, pandemi corona memang berpengaruh terhadap peningkatan tren bersepeda di tengah masyarakat.
“Karena untuk menjaga kebugaran, bersepeda termasuk pilihan jenis olah raga yang menarik. Kalau saya sendiri sebetulnya hobi bersepeda sejak dulu, tapi sempat vacum beberapa waktu karena nggak ada temannya. Sekarang banyak teman yang bersepeda, saya jadi ingin sepedaan lagi,” tutupnya.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Supriyadi