Apalagi, setelah lebaran ini biasanya ada banyak warga yang menyelenggarakan sedekah bumi. Sehingga, peran seniman dalam mengisi acara tersebut sangat penting.
Salah seorang seniman Pati Wibowo Asmoro mengaku, saat ini pihaknya tidak butuh bantuan beras atau sembako lainnya. Tetapi saat ini mereka butuh agar pemerintah mengizinkan adanya panggung pertunjukan.
"Karena matapencaharian kami memang pertunjukan hiburan. Kalau izin tidak dikeluarkan, tentunya kami juga tidak bisa berbuat apa-apa," katanya.
Dia juga menuding, pemkab dalam hal ini memang cenderung pilih kasih. Sebab, banyak pasar yang masih buka, swalayan masih ramai, padahal itu sama-sama mencari uang.
"Kami sebagai pekerja seni iri dengan hal itu. Kalaupun izin pementasan dibolehkan, kami juga siap saat pementasan menggunakan protokol kesehatan," terangnya.Wibowo menyayangkan dengan sikap yang diambil oleh pemerintah daerah. Apalagi sejuah ini belum ada perkiraan kapan izin keramaian ataupun hiburan itu diperbolehkan."Kami harap, wakil rakyat yang ada di DPRD ini dapat membantu kami agar izin keramaian dan hiburan dapat dikeluarkan oleh pihak terkait," tutupnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Pati - Puluhan seniman Kabupaten Pati menggeruduk kantor Dewan Perwakailan Rakyat (DPRD) Pati, Selasa (23/6/2020). Mereka meminta agar nasib seniman selama pandemi ini juga turut diperhatikan, salah satunya dengan memberi izin pertunjukan.
Apalagi, setelah lebaran ini biasanya ada banyak warga yang menyelenggarakan sedekah bumi. Sehingga, peran seniman dalam mengisi acara tersebut sangat penting.
Salah seorang seniman Pati Wibowo Asmoro mengaku, saat ini pihaknya tidak butuh bantuan beras atau sembako lainnya. Tetapi saat ini mereka butuh agar pemerintah mengizinkan adanya panggung pertunjukan.
"Karena matapencaharian kami memang pertunjukan hiburan. Kalau izin tidak dikeluarkan, tentunya kami juga tidak bisa berbuat apa-apa," katanya.
Baca: Terkait Izin Pementasan Pekerja Seni, Dewan Beri Rekomendasi ke GTPP Covid-19 Pati
Dia juga menuding, pemkab dalam hal ini memang cenderung pilih kasih. Sebab, banyak pasar yang masih buka, swalayan masih ramai, padahal itu sama-sama mencari uang.
"Kami sebagai pekerja seni iri dengan hal itu. Kalaupun izin pementasan dibolehkan, kami juga siap saat pementasan menggunakan protokol kesehatan," terangnya.
Wibowo menyayangkan dengan sikap yang diambil oleh pemerintah daerah. Apalagi sejuah ini belum ada perkiraan kapan izin keramaian ataupun hiburan itu diperbolehkan.
"Kami harap, wakil rakyat yang ada di DPRD ini dapat membantu kami agar izin keramaian dan hiburan dapat dikeluarkan oleh pihak terkait," tutupnya.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Supriyadi