Dari pengakuan salah satu korban Diyah Novita Sari, awalnya dia tidak tahu tentang arisan
itu. Kemudian dia mendapatkan informasi dari salah satu pengelola dan diminta untuk mengikuti arisan tersebut.
"Saya diajak oleh pengelola dengan tawaran sistem yang bermacam-macam. Kemudian saya milih yang perbulan iurannya Rp 500 ribu. Setelah dikocok, nantinya akan dapat Rp 10 juta," katanya.
itu, pengelola memang menerapkan sistem dan nominal bervariasi, mulai Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu.
Untuk nominal Rp 100 ribu saat dikocok nantinya akan mendapatkan Rp 2 juta per bulan. Kemudian untuk nominal yang paling banyak adalah Rp 500 ribu dengan total pendapatan Rp 10 juta.
"Arisan tersebut dilakukan sebulan sekali sesuai dengan tanggal yang sudah ditentukan," terangnya.
Untuk sistem pembayarannya sendiri, dia mengaku melakukan secara transfer langsung ke rekening pengelola. Bahkan dikatakan pula ada yang ditransfer ke rekening ayah pengelola."Awalnya tidak curiga, karena memang sudah ada yang pernah mendapatkan. Tapi untuk bulan Juni ini, hasil pengocokan malah tidak dibayarkan," jelas Novita.Dia menambahkan, ada juga yang ikut arisan dengan nominal perbulan Rp 200 ribu. Tetapi pihaknya mengaku tidak begitu mengetahui hal itu. Lantaran dia fokus pada arisan dengan nominal Rp 500 ribu. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Pati - Korban arisan
online di Kabupaten Pati semakin bertambah banyak. Bahkan dari luar daerah juga ada yang bernasib sama.
Dari pengakuan salah satu korban Diyah Novita Sari, awalnya dia tidak tahu tentang arisan
online itu. Kemudian dia mendapatkan informasi dari salah satu pengelola dan diminta untuk mengikuti arisan tersebut.
"Saya diajak oleh pengelola dengan tawaran sistem yang bermacam-macam. Kemudian saya milih yang perbulan iurannya Rp 500 ribu. Setelah dikocok, nantinya akan dapat Rp 10 juta," katanya.
Baca: Emak-Emak Korban Arisan Online di Pati Lapor Polisi
Dia menyebutkan, dalam arisan
online itu, pengelola memang menerapkan sistem dan nominal bervariasi, mulai Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu.
Untuk nominal Rp 100 ribu saat dikocok nantinya akan mendapatkan Rp 2 juta per bulan. Kemudian untuk nominal yang paling banyak adalah Rp 500 ribu dengan total pendapatan Rp 10 juta.
"Arisan tersebut dilakukan sebulan sekali sesuai dengan tanggal yang sudah ditentukan," terangnya.
Baca: Kasus Arisan Online Pati, Polisi Periksa Sejumlah Saksi
Untuk sistem pembayarannya sendiri, dia mengaku melakukan secara transfer langsung ke rekening pengelola. Bahkan dikatakan pula ada yang ditransfer ke rekening ayah pengelola.
"Awalnya tidak curiga, karena memang sudah ada yang pernah mendapatkan. Tapi untuk bulan Juni ini, hasil pengocokan malah tidak dibayarkan," jelas Novita.
Dia menambahkan, ada juga yang ikut arisan dengan nominal perbulan Rp 200 ribu. Tetapi pihaknya mengaku tidak begitu mengetahui hal itu. Lantaran dia fokus pada arisan dengan nominal Rp 500 ribu.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Supriyadi