Dinas Pendidikan Pati Gelar Pentas Kesenian Secara Virtual

Cholis Anwar
Selasa, 7 Juli 2020 14:45:27


MURIANEWS, Pati - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati menggelar petas kesenian secara virtual. Hal itu dilakukan untuk mengakomodir para pekerja seni selama pandemi Covid-19 ini.
Pementasan virtual perdana dilakukan pada Senin (6/7/2020) malam kemarin. Di sekeliling panggung sederhana, terdapat kamera yang disiarkan langsung melalui akun YouTube mitra budaya. Penonton bisa menyaksikan secara langsung di akun tersebut tanpa harus datang ke lokasi pementasan.
Para pelaku kesenian tetap aktif menjaga protokol kesehatan. Selain menjaga jarak, para pengrawit, sinden, hingga dalangnya pun tetap mengenakan masker. Sebelum masuk mereka juga diminta untuk mencuci tangan dengan sabun.
Uniknya, dalam pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Ragil Premihadi itupun turut membawa pesan dalam menghadapi wabah. Lakon Sudamala yang dibawakan menceritakan negara Amarta saat dilanda penyakit dan marabahaya karena ada ancaman musuh Kalanjaya, Kalantaka, dan Kalika.
Lakon itu membawa pesan agar dapat tetap bersabar dan saling bahu membahu dalam menghadapi dan menyelesaikan marabahaya seperti Covid-19 kali ini.
Kepala Disdikbud Winarto mengatakan, kegiatan pentas virtual diharapkan dapat sedikit membantu para seniman yang hingga sekarang ini belum bisa tampil di panggung umum. Diharapkan dengan pentas virtual dapat turut memberikan penghasilan.
"Dengan pentas virtual ini, para seniman juga dapat tetap bisa mengekspresikan kemampuan seninya," kata Einarto.
Dalam pementasan virtual ini, pihaknya menganggarkan sebanyak Rp 115 juta. Rencananya pentas virtual akan digelar secara bertahap.
Setiap pementasan sedikitnya akan mengakomodir tiga jenis kesenian tradisional. Selain tari, wayang, dan barongan, juga akan ada sejumlah kesenian lainnya.
“Pentas ini kami gelar sesuai kebutuhan kami upayakan agar dapat mengakomodir mereka. Setelah tahap pertama selesai akan kami evaluasi. Kami juga akan melihat keadaan apakah sudah membaik atau belum. Kalau sudah baik tentu sudah bisa tampil seperti sedia kali,” tutupnya.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Supriyadi
Pementasan virtual perdana dilakukan pada Senin (6/7/2020) malam kemarin. Di sekeliling panggung sederhana, terdapat kamera yang disiarkan langsung melalui akun YouTube mitra budaya. Penonton bisa menyaksikan secara langsung di akun tersebut tanpa harus datang ke lokasi pementasan.
Para pelaku kesenian tetap aktif menjaga protokol kesehatan. Selain menjaga jarak, para pengrawit, sinden, hingga dalangnya pun tetap mengenakan masker. Sebelum masuk mereka juga diminta untuk mencuci tangan dengan sabun.
Uniknya, dalam pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Ragil Premihadi itupun turut membawa pesan dalam menghadapi wabah. Lakon Sudamala yang dibawakan menceritakan negara Amarta saat dilanda penyakit dan marabahaya karena ada ancaman musuh Kalanjaya, Kalantaka, dan Kalika.
Lakon itu membawa pesan agar dapat tetap bersabar dan saling bahu membahu dalam menghadapi dan menyelesaikan marabahaya seperti Covid-19 kali ini.
Kepala Disdikbud Winarto mengatakan, kegiatan pentas virtual diharapkan dapat sedikit membantu para seniman yang hingga sekarang ini belum bisa tampil di panggung umum. Diharapkan dengan pentas virtual dapat turut memberikan penghasilan.
"Dengan pentas virtual ini, para seniman juga dapat tetap bisa mengekspresikan kemampuan seninya," kata Einarto.
Dalam pementasan virtual ini, pihaknya menganggarkan sebanyak Rp 115 juta. Rencananya pentas virtual akan digelar secara bertahap.
Setiap pementasan sedikitnya akan mengakomodir tiga jenis kesenian tradisional. Selain tari, wayang, dan barongan, juga akan ada sejumlah kesenian lainnya.
“Pentas ini kami gelar sesuai kebutuhan kami upayakan agar dapat mengakomodir mereka. Setelah tahap pertama selesai akan kami evaluasi. Kami juga akan melihat keadaan apakah sudah membaik atau belum. Kalau sudah baik tentu sudah bisa tampil seperti sedia kali,” tutupnya.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Supriyadi