Pengguna Jalan Tayu-Jepara Minta Ada Jembatan Darurat
Cholis Anwar
Jumat, 17 Juli 2020 17:25:20
Salah seorang Sopir Truk Supardi mengatakan, setiap hari pihaknya melintasi jalan tersebut. Apabila jembatan dibongkar, seharusnya pemerintah juga menyediakan jembatan darurat. Sehingga pengguna jalan tetap bisa melintas.
"Ini jembatannya
kan dibongkar. Tidak ada jembatan darurat.
Lha kita disuruh lewat jalur alternatif. Sementara jalur alternatif dihadang oleh warga," katanya, Jumat (17/7/2020).
Dia menambahkan, sebelum pembongkaran jembatan itu, memang truk diperkenankan melewati jalur alternatif Puncel-Tegalombo. Tetapi dalam praktiknya, justru truk tidak diperbolehkan warga.
Baca: Jembatan Dibongkar dan Jalan Alternatif Disetop Warga, Puluhan Truk di Pati Blokir Jalan Tayu-JeparaKarena tidak boleh mintas di jalur alternatif itu, pihaknya justru diminta untuk melewati jalur Desa Ngablak, Kecamatan Cluwak. Menurutnya, ini jelas tidak mungkin. Mengingat jarak tempuhnya lebih jauh, kurang lebih 25 kilometer.
Karena tidak boleh mintas di jalur alternatif itu, pihaknya justru diminta untuk melewati jalur Desa Ngablak, Kecamatan Cluwak. Menurutnya, ini jelas tidak mungkin. Mengingat jarak tempuhnya lebih jauh, kurang lebih 25 kilometer."Kita ini hanya sopir, pendapatan tidak seberapa. Kalau disuruh lewat Ngablak, uang habis di solar. Tidak masuk
lah itu," keluhnya.Lebih lanjut, agar pengguna jalan ini dapat tetap melintas, seharusnya memang ada jembatan darurat. Sebab, kondisi jembatan dibongkar total. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Pati - Para pengguna jalan, terutama truk yang melintas di jalan provinsi Tayu-Jepara meminta agar dibuatkan jembatan darurat. Ini lantaran, jembatan utama yang berada di Desa Tegalombo, Kecamatan Dukuhseti saat ini tengah dibongkar.
Salah seorang Sopir Truk Supardi mengatakan, setiap hari pihaknya melintasi jalan tersebut. Apabila jembatan dibongkar, seharusnya pemerintah juga menyediakan jembatan darurat. Sehingga pengguna jalan tetap bisa melintas.
"Ini jembatannya
kan dibongkar. Tidak ada jembatan darurat.
Lha kita disuruh lewat jalur alternatif. Sementara jalur alternatif dihadang oleh warga," katanya, Jumat (17/7/2020).
Dia menambahkan, sebelum pembongkaran jembatan itu, memang truk diperkenankan melewati jalur alternatif Puncel-Tegalombo. Tetapi dalam praktiknya, justru truk tidak diperbolehkan warga.
Baca: Jembatan Dibongkar dan Jalan Alternatif Disetop Warga, Puluhan Truk di Pati Blokir Jalan Tayu-Jepara
Karena tidak boleh mintas di jalur alternatif itu, pihaknya justru diminta untuk melewati jalur Desa Ngablak, Kecamatan Cluwak. Menurutnya, ini jelas tidak mungkin. Mengingat jarak tempuhnya lebih jauh, kurang lebih 25 kilometer.
"Kita ini hanya sopir, pendapatan tidak seberapa. Kalau disuruh lewat Ngablak, uang habis di solar. Tidak masuk
lah itu," keluhnya.
Lebih lanjut, agar pengguna jalan ini dapat tetap melintas, seharusnya memang ada jembatan darurat. Sebab, kondisi jembatan dibongkar total.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Supriyadi