Jumat, 21 November 2025


Kasi Pengawasan Koperasi pada Dinas Koperasi dan UMKM Pati Andi Hermawan mengatakan, dari pengawasan yang dilakukan, diakui memang ada beberapa koperasi yang mengalami penurunan pendapatan.

Hal itu lantaran piutang dari anggota koperasi tersebut ada yang lancar dan ada yang tidak.

"Karena pandemi itu, piutang anggota yang tidak lancar semakin bertambah. Kami juga tidak menyalahkan karena dari masyarakat maupun anggota juga mengalami penurunan pendapatan," katanya, Selasa (11/8/2020).

Menurutnya, yang paling terdampak adalah koperasi simpan pinjam dengan sistem mingguan. Apalagi banyak anggotanya yang juga mengajukan relaksasi penundaan pembayaran pinjaman.

"Sistem mingguan ini memnag rentan. Sebab dalam proses peminjaman tidak disertakan dengan agunan," imbuhnya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh koperasi dengan sistem pembayaran bulanan. Hanya, dampaknya tidak terlalu signifikan. Sebab, mereka mampunyai strategi sendiri untuk tetap bertahan di masa pagebluk ini.
Hal yang sama juga dirasakan oleh koperasi dengan sistem pembayaran bulanan. Hanya, dampaknya tidak terlalu signifikan. Sebab, mereka mampunyai strategi sendiri untuk tetap bertahan di masa pagebluk ini."Memnag untuk kebutuhan operasional, mereka agak kewalahan. Apalagi dengan adanya pembayaran yang kurang lancar. Akhirnya, ada juga koperasi yang meliburkan sementara karyawannya," terang Andi.Namun, tidak sedikit pula koperasi yang masig tetap eksis mekipun ditengah terpaan pandemi ini. Dalam hal itu, pengurus maupun anggota diakui mempunyai kedekatan secara emosional."Mungkin hubungan emosional ini yang membuat angota merasa nyaman dan pembayaran pinjaman tetap lancar," tutupnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler