Pati Masuk Kategori Risiko Tinggi Corona, Begini Kata Bupati
Cholis Anwar
Rabu, 9 September 2020 15:29:08
"Sebelumnya kita masih pada risiko aman tapi kita (saat ini) masuk risiko tinggi," katanya, Rabu (9/9/2020).
Menurutnya, pergeseran dari risiko sedang ke risiko tinggi itu memang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Bahkan dari bulan Agustus hingga September ini, tren penularannya memang mengalami kenaikan.
Dia juga mengaku semua klaster yang ada di Pati, semuanya sudah terdeteksi. Klaster itu adalah dari klaster pasar, klaster tenaga kesehatan, klaster rumah tangga dan klaster PNS.
"Klaster pasar ini sebelumnya sudah tutup, tetapi kemudian muncul lagi di pasar yang daerah utara. Semuanya sudah terdeteksi," terangnya.
Haryanto mengatakan, tren penyebaran covid yang meningkat itu lantaran ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan masih kurang. Padahal pihaknya sudah mengizinkan aktivitas masyarakat untuk dijalankan.
Haryanto mengatakan, tren penyebaran covid yang meningkat itu lantaran ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan masih kurang. Padahal pihaknya sudah mengizinkan aktivitas masyarakat untuk dijalankan."Ternyata (selama ini) aktivitas masyarakat itu tidak menggunakan masker dan menyepelekan protokol kesehatan," tegasnya.Dengan masuk sebagai risiko tinggi ini, pihaknya akan memperketat pengawasan agar masyarakat lebih menaati protokol kesehatan. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Pati - Bupati Pati Hayanto menyebut Pati sudah masuk dalam kategori risiko tinggi penyebaran Virus Corona atau Covid-19. Hal itu bersamaan dengan laporan dari Satgas Covid-19 pusat yang mencatat bahwa Pati adalah salah satu kabupaten yang memiliki risiko tinggi penularan Covid-19.
"Sebelumnya kita masih pada risiko aman tapi kita (saat ini) masuk risiko tinggi," katanya, Rabu (9/9/2020).
Menurutnya, pergeseran dari risiko sedang ke risiko tinggi itu memang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Bahkan dari bulan Agustus hingga September ini, tren penularannya memang mengalami kenaikan.
Dia juga mengaku semua klaster yang ada di Pati, semuanya sudah terdeteksi. Klaster itu adalah dari klaster pasar, klaster tenaga kesehatan, klaster rumah tangga dan klaster PNS.
"Klaster pasar ini sebelumnya sudah tutup, tetapi kemudian muncul lagi di pasar yang daerah utara. Semuanya sudah terdeteksi," terangnya.
Haryanto mengatakan, tren penyebaran covid yang meningkat itu lantaran ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan masih kurang. Padahal pihaknya sudah mengizinkan aktivitas masyarakat untuk dijalankan.
"Ternyata (selama ini) aktivitas masyarakat itu tidak menggunakan masker dan menyepelekan protokol kesehatan," tegasnya.
Dengan masuk sebagai risiko tinggi ini, pihaknya akan memperketat pengawasan agar masyarakat lebih menaati protokol kesehatan.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Supriyadi
