Kamis, 20 November 2025


Namun, ketika mereka sudah memegang Kartu Tani, nyatanya ketersediaan pupuk bersubsidi justru malah langka. Padahal, beberapa petani, terutama petani tebu dan ketela saat seharusnya sudah mulai pemupukan.

Keresahan itu dirasakan oleh petani tebu Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu, Kasturi. Dia mengaku sudah memiliki kartu tani sebulan yang lalu. Hanya, pada saat hendak digunakan lantaran ketersediaan pupuk bersubsidi tidak ada.

"Kalau pupuk subsidinya ada , kan bisa ngirit pengeluaran. Tapi di pengecer tidak ada. Petani lain juga bilang seperti itu," katanya, Selasa (22/9/2020).

Karena kondisi itu, dirinya pun terpaksa membali pupuk nonsubaidi. Hal itu demi menyelamatkan tanaman tebu yang sudah terlanjur tumbuh. Apabila tidak dilakukan pemupukan, kualitasnya akan berkurang bahkan bisa mati.

"Mau bagaimana lagi, yang penting tebu bisa tumbuh dengan baik," singkatnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati Muhtar Efendi membenarkan adanya kelangkaan pupuk bersubsidi tersebut. Tidak hanya di Bumi Mina Tapi, tetapi itu terjadi secara nasional.Bahkan alokasi pupuk bersubsidi tahun ini cukup jauh dari Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) tani. Sehingga kondisi ini memnag banyak dikeluhkan petani."Karena kondisi seperti ini, petani bisa memanfaatkan pupuk organik, memanfaatkan limbah disekitar. Kalau memang dimungkinkan, petani juga bisa swadaya dengan pupuk nonsubsidi," tutupnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler