Bupati Haryanto Sebut Klaster APS Jadi Penyebab Tingginya Corona di Pati
Cholis Anwar
Kamis, 24 September 2020 15:52:38
Bahkan menurutnya APS itu justru menjadi klaster penularan Covid-19 yang cukup besar. Hal itulah yang disinyalir menjadi penyebab tidak semakin landai kasus penyebaran Covid-19 di Pati.
“Orang yang sakit dan memaksa untuk pulang, lebih cepat penularannya daripada orang yang OTG," katanya.
Karena itu, pihaknya mengintruksikan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengedukasi masyarakat dan menyosialisasikan di wilayah masing-masing. Hal ini untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Haryanto menambahkan, kasus Covid-19 di Kabupaten Pati yang tertinggi berada di wilayah kecamatan Juwana. Disusul kemudian Kecamatan Pati dan Gembong.
"Jika ada kasus yang ditangani dengan penanganan Covid (meninggal), maka harus dimakamkan dengan protokol Covid, meskipun hasil swabnya belum keluar," imbuhnya.
Sementara Wakil Bupati Saiful Arifin mengatakan, Covid-19 bukan merupakan penyakit aib. Menurutnya, saat ini mendisiplinkan lingkungan dan melakukan monitoring sangat penting dilakukan bersama-sama.Dengan demikian tidak perlu saling menyalahkan dan saling melemparkan tanggung jawab, karena memutus rantai Covid ini merupakan tugas bersama."Penanganan Covid-19 memerlukan sinergi bersama, selain itu penanganan harus difokuskan agar memberikan satu manfaat kepada masyarakat Kabupaten Pati," tutupnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Pati - Bupati Pati Haryanto menyebut ada klaster baru dalam penyebaran virus corona atau Covid-19 di Pati, yakni klaster Atas Permintaan Pasien (APS) atau pasien sakit yang pulang dari rumah sakit atas permintaan sendiri.
Bahkan menurutnya APS itu justru menjadi klaster penularan Covid-19 yang cukup besar. Hal itulah yang disinyalir menjadi penyebab tidak semakin landai kasus penyebaran Covid-19 di Pati.
“Orang yang sakit dan memaksa untuk pulang, lebih cepat penularannya daripada orang yang OTG," katanya.
Karena itu, pihaknya mengintruksikan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengedukasi masyarakat dan menyosialisasikan di wilayah masing-masing. Hal ini untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Haryanto menambahkan, kasus Covid-19 di Kabupaten Pati yang tertinggi berada di wilayah kecamatan Juwana. Disusul kemudian Kecamatan Pati dan Gembong.
"Jika ada kasus yang ditangani dengan penanganan Covid (meninggal), maka harus dimakamkan dengan protokol Covid, meskipun hasil swabnya belum keluar," imbuhnya.
Sementara Wakil Bupati Saiful Arifin mengatakan, Covid-19 bukan merupakan penyakit aib. Menurutnya, saat ini mendisiplinkan lingkungan dan melakukan monitoring sangat penting dilakukan bersama-sama.
Dengan demikian tidak perlu saling menyalahkan dan saling melemparkan tanggung jawab, karena memutus rantai Covid ini merupakan tugas bersama.
"Penanganan Covid-19 memerlukan sinergi bersama, selain itu penanganan harus difokuskan agar memberikan satu manfaat kepada masyarakat Kabupaten Pati," tutupnya.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Supriyadi