Jumat, 21 November 2025


Mbah Pani mengatakan, isyarat itu ia dapatkan ketika sudah berada dalam kubur pertapaan. Akan ada wabah penyakit dalam waktu dekat. Pada saat itu, orang takut dengan orang lain dan banyak orang yang menutup satu matanya.

"Mendapatkan isyarat itu, saya berpikir hingga berhari-hari. Setelah berjalannya waktu, ternyata awal 2020 ada pagebluk pandemi Covid-19. Mungkin pandemi covid ini yang ada dalam isyarat itu," katanya, Rabu (14/10/2020).

Baca: Jalani Tapa Pendem, Mbah Pani Pesan Agar Tak Diazani

Kemudian maksud dari banyak orang yang menutup sebelah mata, ia menduga terkait kejujuran di antara sesama. Ia pun mengakui sejauh ini orang jujur hidupnya malah tambah susah. Sedangkan orang yang tidak jujur malah bisa hidup dengan enak dan tidak kekurangan suatu apapun.

"Ini juga menggambarkan bagaimana kondisi saat ini. Banyak orang yang tidak jujur lantaran takut lapar," imbuhnya.

Mbah Pani menambahkan, dulu ketika ada pagebluk seperti saat ini, banyak sesepuh yang menyarankan agar setiap rumah ada air warna warni yang dibungkus menggunakan plastik. Kemudian dirangkai dan diletakkan dekat pintu rumah.

Baca: Selama Tapa Pendem Mbah Pani Mengaku Dibawa ke Alam LainDia menceritakan, tahun 1970-an lalu juga pernah terjadi pagebluk. Banyak masyarakat yang meninggal mendadak, tetapi tidak seperti pada Pandemi Covid-19. Misal hari ini ada orang meninggal, besok sudah ada yang meninggal lagi.“Dan itu berlangsung secara merata di wilayah Kecamatan Juwana, khususnya Desa Bendar dan sekitarnya. Pagebluk ini juga diikuti dengan angin kencang semacam angin topan, karena saat masih muda dulu kami juga seorang nelayan,” tutupnya.Baca: Dibangkitkan Setelah Lima Hari Tapa Pendem, Begini Kondisi Mbah Pani Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler