GJL Pati Kecam Tindakan Radikal FPI
Cholis Anwar
Senin, 23 November 2020 14:14:21
Wakil Sekretaris Jendral GJL Sumadi mengatakan, memang ada gerakan FPI yang selama ini baik, seperti
sweeping tempat karaoke, prostitusi, dan miras. Tetapi ada juga gerakan yang mencoba meruntuhkan NKRI.
"Yang baik itu kami dukung, tapi yang radikali, sparatis, anarkis yang dilakukan FPI selama ini patut dikecam. Karena itu bisa memecah belah bangsa," katanya, Senin (23/11/2020).
Sumadi menambahkan, negara ini dibangun atas dasar pancasila dan UUD 45. Apabila ada kelompok yang hendak mendirikan negara Islam ataupun khilafah, maka pihaknya akan menolak dengan tegas.
Menurutnya, landasan Pancasila dan UUD 45 sudah final untuk menjadi dasar negara. Tidak perlu ada lagi dasar yang lain. Apalagi, dua fondasi itu sudah menjadi benteng yang kokoh untuk berdirinya Indonesia.
"Kami tidak mau ke arab-araban, karena ini negara Indoneisa yang mempunyai budaya sendiri, falsafah sendiri dan ideologi sendiri yang berbeda dengan negara lain," tegasnya.
"Kami tidak mau ke arab-araban, karena ini negara Indoneisa yang mempunyai budaya sendiri, falsafah sendiri dan ideologi sendiri yang berbeda dengan negara lain," tegasnya.Dia juga meminta kepada aparat penegak kuhum agar menangkap kelompok-kelompok ataupun gerakan radikal. Karena keberadannya dapat memecah belah bangsa dan mengancam keutuhan negara."Kami dalam hal ini juga mendukung aparat keamanan untuk menindak tegas kelompok yang mencoba merong-rong NKRI," tutupnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Pati - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Jalan Lurus (GJL) Kabupaten Pati mengecam gerakan radikal yang selama ini dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI). Langkah itu dilakukan lantaran mereka menilai gerakan FPI mencoba mengganti ideologi Pancasila dan dapat memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Wakil Sekretaris Jendral GJL Sumadi mengatakan, memang ada gerakan FPI yang selama ini baik, seperti sweeping tempat karaoke, prostitusi, dan miras. Tetapi ada juga gerakan yang mencoba meruntuhkan NKRI.
"Yang baik itu kami dukung, tapi yang radikali, sparatis, anarkis yang dilakukan FPI selama ini patut dikecam. Karena itu bisa memecah belah bangsa," katanya, Senin (23/11/2020).
Sumadi menambahkan, negara ini dibangun atas dasar pancasila dan UUD 45. Apabila ada kelompok yang hendak mendirikan negara Islam ataupun khilafah, maka pihaknya akan menolak dengan tegas.
Menurutnya, landasan Pancasila dan UUD 45 sudah final untuk menjadi dasar negara. Tidak perlu ada lagi dasar yang lain. Apalagi, dua fondasi itu sudah menjadi benteng yang kokoh untuk berdirinya Indonesia.
"Kami tidak mau ke arab-araban, karena ini negara Indoneisa yang mempunyai budaya sendiri, falsafah sendiri dan ideologi sendiri yang berbeda dengan negara lain," tegasnya.
Dia juga meminta kepada aparat penegak kuhum agar menangkap kelompok-kelompok ataupun gerakan radikal. Karena keberadannya dapat memecah belah bangsa dan mengancam keutuhan negara.
"Kami dalam hal ini juga mendukung aparat keamanan untuk menindak tegas kelompok yang mencoba merong-rong NKRI," tutupnya.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Supriyadi