Rabu, 19 November 2025


Selain menduduki tapak, para demonstran juga melakukan tahlilan sebagai aksi damai agar pihak PT PLN mengalihkan proyek tersebut. Mereka menilai, apabila SUTET tetap melintas di pemukiman warga akan sangat membahayakan.

Baca: Warga dan Perangkat Desa Bersitegang, Demo Tolak Sutet di Kedungwinong Pati Memanas

Dalam aksi tersebut, ibu-ibu rumah tangga yang rumahnya dilewati SUTET, turut hadir membentangkan poster bertuliskan penolakan. Deru tangis dan lantunan selawat pun menggema di lokasi proyek.

Tokoh masyarakat Desa Kedungwinong Maswan mengatakan, penolakan warga sebenarnya sudah sejak pertama proyek itu disosialisasikan, yakni pada 2013 silam. Namun, hal itu sama sekali tidak digubris oleh pihak PT PLN.

[caption id="attachment_201708" align="aligncenter" width="880"] Petugas mengamankan jalannya aksi penolakan SUTET di Desa Kedungwinong, Pati, Kamis (3/12/2020). (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption]

"Kami juga sudah pernah braudiensi dengan pihak Kabupaten (Pati) agar proyek itu dialihkan. Tapi hingga saat ini juga tidak ada respon," ungkapnya.
"Kami juga sudah pernah braudiensi dengan pihak Kabupaten (Pati) agar proyek itu dialihkan. Tapi hingga saat ini juga tidak ada respon," ungkapnya.Pihaknya juga mengaku pernah menanyakan terkait analisis dampak lingkungan (Amdal) atas pendirian SUTET itu kepada pemegang proyek. Namun hingga saat ini dia belum pernah melihat amdalnya."Ini proyek negara, kami sebagai warga terdampak meminta Amdal, tapi tidak dikasih. Kami minta proyeknya dialihkan, tapi malah tidak dialihkan," jelasnya.Dia menegaskan, warga tidak menolak pendirian SUTET, tetapi warga meminta agar kabel jangan sampai melewati permukiman. Karena dampak radiasi akan sangat membahayakan warga. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler