Banjir Mengintai, BPBD Pati Minta Warga Waspada
Cholis Anwar
Jumat, 11 Desember 2020 16:10:10
Namun, dari pantauan lapangan, untuk Desa Tanjang saat ini banjir yang menggenangi rumah warga sudah surut. Hanya saja 96 hektare sawah masih tergenang.
Kasi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Pati Mimpi Arde Aria mengatakan, untuk desa Sunggingwarno yang terdampak adalah di 2 RW. Semengara di Dukuh Karanganyar ada 25 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak.
"Itu baru permukiman warga. Kalau sawah, juatru malah lebih banyak," ungkapnya, Jumat (11/12/2020).
Untuk ketinggian banjir, rata-rata mencapai 10-20 sentimeter. Sehingga warga masih dalam posisi aman. Bahkan warga juga belum merencanakan untuk mengungsi.
Mimpi menambahkan, desa yang terdampak banjir tersebut memang sudah berlangsung setiap tahun. Apalagi, ketika musim hujan, pasti desa-desa tersebut selalu terdampak banjir.
"Sudah langganan. Karena itu, warga pun sebenarnya sudah bisa. Tapi harus tetap waspada," imbuhnya.Desa yang menjadi langganan banjir, diakui sudah ada tempat evakuasi. Tetapi hingga saat ini belum digunakan, karena masih dalam posisi aman.Kendati demikian, apabila nanti banjir semakin parah, pihaknya akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan. Termasuk melakukan evaluasi. Reporter: Cholis AnwarEdutor: Supriyadi
MURIANEWS, Pati - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati mencatat, hingga saat ini sudah ada tiga desa yang terdampak banjir. Ketiganya yakni Desa Sunggingwarno, Mintobasuki, dan Tanjang Kecamatan Gabus.
Namun, dari pantauan lapangan, untuk Desa Tanjang saat ini banjir yang menggenangi rumah warga sudah surut. Hanya saja 96 hektare sawah masih tergenang.
Kasi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Pati Mimpi Arde Aria mengatakan, untuk desa Sunggingwarno yang terdampak adalah di 2 RW. Semengara di Dukuh Karanganyar ada 25 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak.
"Itu baru permukiman warga. Kalau sawah, juatru malah lebih banyak," ungkapnya, Jumat (11/12/2020).
Untuk ketinggian banjir, rata-rata mencapai 10-20 sentimeter. Sehingga warga masih dalam posisi aman. Bahkan warga juga belum merencanakan untuk mengungsi.
Mimpi menambahkan, desa yang terdampak banjir tersebut memang sudah berlangsung setiap tahun. Apalagi, ketika musim hujan, pasti desa-desa tersebut selalu terdampak banjir.
"Sudah langganan. Karena itu, warga pun sebenarnya sudah bisa. Tapi harus tetap waspada," imbuhnya.
Desa yang menjadi langganan banjir, diakui sudah ada tempat evakuasi. Tetapi hingga saat ini belum digunakan, karena masih dalam posisi aman.
Kendati demikian, apabila nanti banjir semakin parah, pihaknya akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan. Termasuk melakukan evaluasi.
Reporter: Cholis Anwar
Edutor: Supriyadi
