Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Pati - Dua siswa kelas VIII MTs Manahijul Huda Desa Ngagel, Kecamatan Dukuhseti berhasil membuat robot penyemprot disinfektan. Bahkan buah karya tersebut berhasil menyabet juara 2 Kategori Kreatif dalam ajang Madrasah Robotic Competition (MRC) 2020 yang diadakan oleh Kementerian Agama (Kemenag).

Dua siswa itu adalah M Thorif Globalian Nazal (13) dan Nadinia Kirani Pertiwi (13). Dari tangan kreatifnya itu, robot penyemprot disinfektan diberikan nama Rodiva (Robot Disinfeksi Virus Corona).

Guru pembimbing Akhlis Hiqmatun Munawaroh mengatakan, mulanya kedua siswa yang mengikuti ekstrakurikuler robotik itu mencetuskan ide untuk penyemprotan disinfektan tanpa harus dilakukan manusia secara langsung. Kemudian mereka berpikiran untuk membuat robot yang bisa dikendalikan jarak jauh.

"Karena itu, mereka kemudian berinovasi untuk membuat Rodiva," katanya.

Ketika ada informasi lomba mengenai MRC 2020, tanpa pikir panjang pihaknya langsung mengikutkan hasil inovasi ini. Dari total 250 peserta, tim robotik “Joglo Warrior” MTs Manahijul Huda Ngagel berhasil meraih runner-up kategori kreatif.

“Waktu babak sembilan besar, sebetulnya peserta harus datang ke Universitas Islam As-Syafi’iyah di Pondokgede Bekasi. Tapi satu anggota tim sakit, akhirnya hanya presentasi online,” tutur Hiqmatun.

Untuk membuat Truk Rodiva ini pihaknya membutuhkan waktu tiga pekan. Meski begitu, ada beberapa keunggulan dari robot ini. Di antaranya alat ini dapat dijalankan secara nirkabel melalui koneksi bluetooth. Pengoperasiannya pun cukup mudah, dengan memanfaatkan aplikasi bluetooth remote yang tersedia di platform Android.

"Alat ini menggunakan baterai isi ulang, sehingga ketika habis tidak perlu langsung membeli baterai baru. Melainkan cukup dilakukan pengisian ulang daya,” jelasnya.

Sementara Nadinia selaku salah satu pencipta robot itu mengaku masih ada beberapa kelemahan. Di antaranya, jarak koneksi bluetooth tidak bisa lebih dari 10 meter. Kemudian, robot hanya memanfaatkan satu sprayer, sehingga butuh waktu lama untuk menyemprot disinfektan di satu ruangan."Alat ini juga tidak bisa menjangkau benda yang cukup tinggi, misalnya dahan pintu," terangnya.Kendati demikian, pihaknya akan terus melakukan perbaikan. Sehingga nanti hasilnya lebih maksimal. Bahkan apabila memungkinkan, nantinya juga akan diikutkan dalam ajang internasional.“Untuk kompetisi internasional robot ini memang perlu banyak upgrade. Termasuk penambahan kapasitas penampung disinfektan dan sprayer dan juga jarak koneksi pengendalian jarak jauh,” tegasnya.Kepala MTs Manahijul Huda, Ahmad Jami’in mengatakan, bahwa pihaknya sudah bergabung dengan komunitas yang bisa memfasilitasi keikutsertaan ke ajang robotik internasional. Apabila mengikuti ajang itu, pihaknya tidak saja membawa maderasah, tetapi nama bangsa."Siswa madrasah juga harus menguasai teknologi. Kalau bisa pidato, MTQ, tartil di muka umum, itu hal biasa. Kalau bisa berteknologi, menciptakan alat robotik, ini baru luar biasa,” tandasnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler