MURIANEWS, Pati - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Pati melatih warga binaannya untuk meningkatkan keterampilan di bidang jasa konstruksi. Hal ini sebagai bekal bagi para nara pidana (napi) apabila nantinya sudah bebas.
Kepala Lapas Pati Febie Dwi Hartanto mengatakan, peningkatan sumber daya manusia (SDM) untuk warga binaan ini bekerjasama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya. Apalagi, saat ini jasa konstruksi juga harus mempunyai kemampuan yang mumpuni.
"Setelah mengikuti pelatihan, mereka (warga binaan) akan mendapatkan sertifikat. Nah, sertifikat itu adalah bekal untuk mereka bekerja di bidang konstruksi," katanya, Kamis (18/2/2021).
Selain itu, pelatihan yang juga bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) ini diharapkan dapat memberikan keterampilan maksimal kepada wraga binaan. Apalagi, warga binaan yang mempunyai sertifikat nantinya masuk dalam database sistem informasi konstruksi Indonesia.
Dengan begitu, mereka sudah menjadi bagian dari rantai pasok tenaga kerja konstruksi yang menjadi rujukan perusahaan konstruksi. Apabila ada lowongan pekerjaan bidang konstruksi, tentu mereka akan diperioritaskan.
Kalapas Pati Febie Dwi Hartanto saat menyerahkan helm proyek kepada warga binaan (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Pati - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Pati melatih warga binaannya untuk meningkatkan keterampilan di bidang jasa konstruksi. Hal ini sebagai bekal bagi para nara pidana (napi) apabila nantinya sudah bebas.
Kepala Lapas Pati Febie Dwi Hartanto mengatakan, peningkatan sumber daya manusia (SDM) untuk warga binaan ini bekerjasama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya. Apalagi, saat ini jasa konstruksi juga harus mempunyai kemampuan yang mumpuni.
"Setelah mengikuti pelatihan, mereka (warga binaan) akan mendapatkan sertifikat. Nah, sertifikat itu adalah bekal untuk mereka bekerja di bidang konstruksi," katanya, Kamis (18/2/2021).
Selain itu, pelatihan yang juga bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) ini diharapkan dapat memberikan keterampilan maksimal kepada wraga binaan. Apalagi, warga binaan yang mempunyai sertifikat nantinya masuk dalam database sistem informasi konstruksi Indonesia.
Dengan begitu, mereka sudah menjadi bagian dari rantai pasok tenaga kerja konstruksi yang menjadi rujukan perusahaan konstruksi. Apabila ada lowongan pekerjaan bidang konstruksi, tentu mereka akan diperioritaskan.
"Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi warga binaan agar lebih siap dan mandiri secara mental, spiritual dan ekonomi untuk kembali hidup baik di tengah masyarakat,” terangnya.
Untuk peserta sendiri, pihaknya tidak memberikan prioritas khusus, dalam artian warga binaan yang berkenan mengikuti dan tertarik, dipersilahkan untuk ikut. Mereka akan dilatih dan diuji sebagai tukang, meliputi tukang bangunan dengan klasifikasi sebagai tukang batu/beton, kayu, besi dan las.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Supriyadi
