17 Desa di Kecamatan Dukuhseti dan Tayu Terendam Banjir
Cholis Anwar
Rabu, 24 Februari 2021 15:44:59
MURIANEWS, Pati – Sebanyak 17 desa di Kecamatan Tayu dan Dukuhseti terendam banjir, Rabu (24/2/2021). Bajir tersebut terjadi lantaran curah hujan tinggi yang melanda di wilayah pegunungan muria bagian utara hingga menjebolkan beberapa tanggul sungai.
Dari pantauan lapangan, desa di Kecamatan Tayu yang terdampak banjir ada di Desa Kalikalong, Luwang, Dororejo, Sambiroto dan Keboromo.
Sementara di Kecamatan Dukuhseti ada di Desa Dumpil, Bakalan, Ngagel, Kenanti, Alasdowo, Grogolan, Kembang, Tegalombo, Puncel, Wedusan, Banyutowo dan Desa Dukuhseti.
Baca: Banjir Bandang Terjang Dua Kecamatan di PatiBanjir yang paling parah berada di Desa Wedusan, Alasdowo, Banyutowo dan Dukuhseti. Ketinggian air masih mencapai di atas lutut orang dewasa. Sebagian warga pun sudah ada yang mengungsi.
[caption id="attachment_207661" align="alignleft" width="880"]

Para pemuda mengangkut motor menggunakan gerobak untuk menghindari banjir. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption]
Warga Desa Ngagel Wawan Haryono mengatakan, hingga saat ini masih ada rumah warga yang tergenang banjir. Jalan penghubung antar kecamatan pun sempat terputus.
"Banjir terjadi sejak semalam. Sampai ada tanggul yang jebol. Sehingga air sungai masul di permukiman warga," katanya, Rabu (24/2/2021).
Baca: Pemuda Alasdowo Pati Manfaatkan Banjir untuk Ojek Motor, Sekali Angkut Rp 15 RibuDia pun mengaku tidak tahu kalau akan terjadi banjir. Beberapa perabot rumah juga ada yang hilang lantaran terbawa arus air. Namun, ada juga yang masih terselamatkan.Sementara Khotibul Umam warga Desa Alasdowo, Kecamatan Dukuhseti mengaku banjir datang secara berangsur. Semula banjir tidak sampai menggennagi rumah warga. Tetapi sejak subuh tadi, air sudah mulai masuk ke permukiman."Di wilayah yang dekat Sungai Alasdowo sampai satu meter lebih yang terendam. Kalau di dekat jalan raya, sejitar di atas lutur orang dewasa," tutupnya. Reporter: Cholis AnwarEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_207698" align="alignleft" width="880"]

Anak -anak bermain di halaman rumah yang terendam banjir (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption]
MURIANEWS, Pati – Sebanyak 17 desa di Kecamatan Tayu dan Dukuhseti terendam banjir, Rabu (24/2/2021). Bajir tersebut terjadi lantaran curah hujan tinggi yang melanda di wilayah pegunungan muria bagian utara hingga menjebolkan beberapa tanggul sungai.
Dari pantauan lapangan, desa di Kecamatan Tayu yang terdampak banjir ada di Desa Kalikalong, Luwang, Dororejo, Sambiroto dan Keboromo.
Sementara di Kecamatan Dukuhseti ada di Desa Dumpil, Bakalan, Ngagel, Kenanti, Alasdowo, Grogolan, Kembang, Tegalombo, Puncel, Wedusan, Banyutowo dan Desa Dukuhseti.
Baca: Banjir Bandang Terjang Dua Kecamatan di Pati
Banjir yang paling parah berada di Desa Wedusan, Alasdowo, Banyutowo dan Dukuhseti. Ketinggian air masih mencapai di atas lutut orang dewasa. Sebagian warga pun sudah ada yang mengungsi.
[caption id="attachment_207661" align="alignleft" width="880"]

Para pemuda mengangkut motor menggunakan gerobak untuk menghindari banjir. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption]
Warga Desa Ngagel Wawan Haryono mengatakan, hingga saat ini masih ada rumah warga yang tergenang banjir. Jalan penghubung antar kecamatan pun sempat terputus.
"Banjir terjadi sejak semalam. Sampai ada tanggul yang jebol. Sehingga air sungai masul di permukiman warga," katanya, Rabu (24/2/2021).
Baca: Pemuda Alasdowo Pati Manfaatkan Banjir untuk Ojek Motor, Sekali Angkut Rp 15 Ribu
Dia pun mengaku tidak tahu kalau akan terjadi banjir. Beberapa perabot rumah juga ada yang hilang lantaran terbawa arus air. Namun, ada juga yang masih terselamatkan.
Sementara Khotibul Umam warga Desa Alasdowo, Kecamatan Dukuhseti mengaku banjir datang secara berangsur. Semula banjir tidak sampai menggennagi rumah warga. Tetapi sejak subuh tadi, air sudah mulai masuk ke permukiman.
"Di wilayah yang dekat Sungai Alasdowo sampai satu meter lebih yang terendam. Kalau di dekat jalan raya, sejitar di atas lutur orang dewasa," tutupnya.
Reporter: Cholis Anwar
Editor: Supriyadi